Waleng, Girimarto, Wonogiri (17/07/2022) - Sebagai upaya pemanfaatan sampah plastik dari kegiatan rumah tangga, mahasiswa UNDIP melakukan pelatihan pembuatan ecobrick untuk pengelolaan sampah plastik agar dapat dimanfaatkan lagi sehingga dapat menambah nilai dan harga dari sampah plastik. Ecobrick merupakan salah satu solusi dalam pengurangan timbulan sampah plastik yang bisa dimanfaatkan dan menjadi produk yang dapat digunakan. Ecobrick dapat dibuat dari botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik yang dapat disusun menjadi meja, kursi, hiasan pot bungan, dll.
Kegiatan program kerja pelatihan pengelolaan sampah plastik ini dilaksanakan dengan sasaran untuk ibu-ibu PKK di Dusun Bulu, Desa Waleng, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Sasaran ibu-ibu dipilih karena setiap hari melakukan aktivitas rumah tangga yang menghasilkan sampah plastik. Program kerja ini dilakukan dengan memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik agar tidak mencemari alam maupun memberikan dampak negatif utuk kehidupan di masa depan. Kemudian, dilaksanakan demonstrasi langsung pembuatan ecobrick yang dilanjutkan dengan praktik langsung bersama ibu-ibu PKK yang disusun menjadi meja.
Cara pembuatan ecobrick ini sangat sederhana. Menyiapkan alat dan bahan yaitu botol plastik bekas, sampah kemasan plastik, gunting, tongkat/kayu. Setelah itu, botol plastik dan sampah plastik yang sudah dikumpulkan dicuci bersih dan dikeringkan. Lalu, potong kecil-kecil sampah kemasan plastik tersebut dengan gunting. Kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik yang sudah dibersihkan hingga padat. Padatkan sampah plastik yang terdapat di dalam botol dengan botol sehingga tidak ada rongga di dalam botol plastik. Buat sejumlah botol ecobrick kemudian susun utuk menjadi meja, kursi, hiasan pot bunga, dll.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ecobrick ini yaitu pastikan botol pastik dan sampah plastik dalam keadaan bersih dan kering agar tidak ditumbuhi bakteri. Untuk menguji kepadatan botol ecobrick dapat menekan botol ecobrick dari luar, apabila tidak kempes dan tidak mengeluarkan bunyi berarti botol ecobrick dalam keadaan baik.
Dalam praktik langsung ibu-ibu terlihat antusias dalam pembuatan ecobrick karena merupakan hal baru dalam pemanfaatan sampah plastik. Ibu-ibu berperan aktif untuk mengisi botol plastik dengan sampah plastik yang telah disediakan kemudian menyusunnya menjadi meja. Kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat berkreasi dengan sampah plastik sehingga akan mengurangi timbulan sampah plastik yang dapat mencemari alam.
Penulis : Desy Putri Komala-Teknik Lingkungan-Fakultas Teknik DPL : Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M.,M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H