Lihat ke Halaman Asli

Mendalami Pragmatik dalam Kehidupan

Diperbarui: 13 Maret 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendalami Pragmatik Dalam Kehidupan 

Pragmatik merupakan interdisipliner linguistik yang mempelajari tentang maksud dibalik ujaran penutur kepada lawan tutur. Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri dibagi menjadi dua, yaitu linguistik struktural dan linguistik fungsional. 

Dimensi linguistik struktural adalah diadik (bentuk dan fungsi), sedangkan linguistik fungsional triadik (bentuk, fungsi, dan konteks). Adanya kalimat informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi dari penutur kepada lawan tutur. Untuk mengetahui maksud tersirat suatu ujaran dapat dilihat dari fungsional bahasa, yaitu triadik (bentuk, fungsi dan konteks). 

Hakikat pragmatik mempelajari tentang maksud dan ujaran dari seorang penutur yang melibatkan konteks tuturan. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pragmatik, yaitu memahami penutur dan lawan tutur, memahami tujuan ujaran, memahami pemilihan konteks, memahami sarana tutur, dan memahami prinsip kerjasama. Pengubahan tanda baca pada suatu kalimat mempengaruhi maksud dari kalimat tersebut, terutama pada saat penutur menuturkan kalimatnya secara langsung. 

Hubungan pragmatik dengan ilmu lainnya dapat dilihat dari dimensi siapa penuturnya dan siapa lawan tuturnya, serta maksud atau tujuan dari tuturan tersebut. Sebagai contoh hubungan pragmatik dengan sosiolinguistik yaitu komunikasi antara penutur dan lawan tutur dipengaruhi oleh konteks sosial, sehingga perlunya perhatian khusus terhadap konteks tuturan yang digunakan. 

Penutur dan lawan tutur memiliki dimensi penting dalam sebuah tuturan untuk mengetahui ilmu pragmatik saat dihubungkan dengan ilmu lainnya. Ilmu pragmatik memahami suatu ujaran dibalik tuturan seseorang. Lawan tutur sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi, seperti menggunakan bahasa formal atau bahasa nonformal. Pentingnya situasi tutur dalam mengkaji ilmu pragmatik dikarenakan sebuah tuturan dapat diidentifikasi dan dipahami oleh mitra tuturnya. 

Adanya konteks tuturan dan partisipan harus menjadi perhatian lawan tutur untuk mengetahui maksud penutur. Tindak tutur juga diartikan sebagai ujaran atau tujuan yang ingin disampaikan penutur ketika bertutur. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan komunikasi dengan orang lain. Hal tersebut juga termasuk ke dalam tindak tutur antara penutur dan lawan tutur. Dalam pragmatik hal tersebut juga dijadikan sebagai kajian. Beberapa contoh penerapan atau implementasi pragmatik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. 

"Bu, saya izin ke belakang." 

Kalimat diatas mengandung maksud bahwa seorang penutur menyampaikan suatu informasi atau hal tertentu kepada lawan tutur. Pada konteks tersebut penutur berusaha mengganti kata toilet menjadi belakang, hal ini karena toilet dianggap tidak sopan. 

"Pak, saya pesan kuenya 20 ya." 

Kalimat tersebut merupakan tuturan dari penutur kepada lawan tutur untuk menyampaikan suatu hal tertentu. Dalam konteks tersebut penutur ingin menyampaikan bahwa dirinya memesan kue kepada lawan tutur. Kalimat tersebut juga dapat diringkas menjadi kalimat yang lebih pendek lagi tanpa mengurangi maknanya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline