Lihat ke Halaman Asli

Desy Marianda Arwinda

flight through writes

Jarak Terjauh

Diperbarui: 2 Agustus 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/868631846861994820/

"Aku mengira jarak & waktu yang selalu memisahkan kita, nyatanya bukan."

 

Pukul tiga sore, teriknya masih terasa membakar. Menempuh jarak 17, 4 km menggunakan motor serasa menumbalkan diri hidup-hidup di pemanggang. Tumben, lalu lintas ramai lancar. Atau mungkin, sama saja seperti hari-hari biasa. Atau, apa mungkin yang macet justru ada dalam diri?

Hari ini aku membenci kemungkinan-kemungkinan yang muncul di kepalaku. Terbangun dengan kepala yang pusing, entah pusingnya bermula dari mana. Bertumpuk. Aku menunda membersihkan debu-debu itu, menanggalkan tumpukan berkas, menanggalkan seluruh harapan konyol sejak jauh-jauh hari itu. Aku berangkat masih dalam keadaan kepala yang pusing.

"Ceritaaa, O nama kamu Ceritaaa?"

"Nyebut 'a' nya ga usah kepanjangan. Namaku Cerita. Cara nyebutnya seolah-olah kamu lagi baca nama buah ceri tapi ditambahin 'ta' setelahnya. Ngerti?"

"Aneh juga ya, namamu".

"Unik, bukan aneh".

"Kamu defensif".

"Karena aku punya pendirian".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline