Lihat ke Halaman Asli

Desy Arrazzaq

mahasiswa

Inovasi dan Pesona Baru: Lawang Sewu Memikat Hati Pengunjung dengan Pengalaman yang Luar Biasa

Diperbarui: 12 Juni 2024   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang, 11 Juni 2024, Lawang Sewu, landmark bersejarah yang melekat erat dengan kota Semarang, Jawa Tengah, telah mengalami transformasi yang memukau, menawarkan pengalaman baru yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya. 

Dibangun pada masa kolonial Belanda, gedung ini menyimpan cerita panjang tentang kejayaan Semarang sebagai salah satu pusat perdagangan dan administrasi penting di Hindia Belanda. Dari tur sejarah yang mendalam hingga persembahan seni yang memukau, Lawang Sewu kini menjadi destinasi yang tak hanya memikat bagi pecinta sejarah, tetapi juga bagi mereka yang mencari inspirasi dan hiburan.

Sekalipun telah berusia lebih dari seabad, Lawang Sewu terus mengalami revitalisasi yang membawa tempat bersejarah ini ke arah yang lebih modern dan relevan dengan selera pengunjung masa kini. Melalui berbagai program baru dan inisiatif kreatif, Lawang Sewu mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia. 

Nama Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yang berarti "seribu pintu". Hal ini merujuk pada banyaknya pintu dan jendela pada bangunan yang konon jumlahnya mencapai 1.000. Dibangun dengan gaya arsitektur eklektik, Lawang Sewu memadukan unsur-unsur Eropa, Jawa, dan Islam.

Lawang Sewu didirikan pada tahun 1907 sebagai kantor pusat Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api Belanda. Gedung ini dirancang oleh arsitek Belanda, C.W.H. Geurtjens, dan membutuhkan waktu 10 tahun untuk menyelesaikannya. 

Pada masa kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu menjadi markas Kantor Wilayah Perkeretaapian VI (KW VI) Jawa Tengah. Saat ini, gedung megah tersebut difungsikan sebagai museum dan objek wisata sejarah yang menarik banyak pengunjung dari berbagai penjuru negeri.

Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah program tur yang ditingkatkan. Pengunjung kini dapat menikmati tur sejarah yang lebih interaktif dan mendalam, dipandu oleh pemandu wisata yang ahli dalam bidangnya. 

Mereka tidak hanya akan menjelaskan sejarah dan keunikan arsitektur Lawang Sewu, tetapi juga akan memperkenalkan pengunjung pada cerita-cerita menarik di balik setiap sudut bangunan ini. Penggunaan teknologi augmented reality (AR) juga telah diterapkan, memungkinkan pengunjung untuk melihat rekonstruksi digital dari tampilan bangunan pada masa lampau.

Selain itu, Lawang Sewu juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni yang memukau. Teater dalam Lawang Sewu menjadi panggung bagi berbagai pertunjukan musik, tari, dan teater yang menampilkan bakat lokal dan internasional. Pengunjung dapat merasakan aura magis bangunan ini yang dipersembahkan melalui seni dan budaya. 

Pengunjung dapat merasakan aura magis bangunan ini yang dipersembahkan melalui seni dan budaya. Setiap akhir pekan, gedung ini menggelar pertunjukan seni yang dikurasi secara khusus, menggabungkan elemen tradisional dan modern, menciptakan pengalaman yang benar-benar unik.

Tidak hanya itu, Lawang Sewu juga menjadi tuan rumah untuk berbagai acara kreatif, seperti festival seni, lokakarya, dan pameran seni kontemporer. Para seniman dari berbagai disiplin seni berkumpul di sini untuk berbagi karya mereka dan menginspirasi satu sama lain serta para pengunjung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline