Lihat ke Halaman Asli

desyandrias

Seorang mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2024

Tidak Hanya Obat! Nyatanya Respons dari Dokter Juga Diperlukan untuk Kesembuhan Pasien.

Diperbarui: 23 Desember 2024   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : https://1.bp.blogspot.com/-67cf5PIZu9Q/WGh2OxV3x7I/AAAAAAAAAHQ/xt_EIeLhpOwoAIffbC6VXb9CwS8ZvJhtgCLcB/s1600/dokter-pasien.jpg

Sebagai seorang Dokter tidak hanya memahami berapa jumlah obat, apa nama obat, apa jenis penyakit, dan lain sebagainya. Tetapi Dokter juga harus paham bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik kepada pasien. Serta dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesembuhan melalui komunikasi. Komunikasi terapeutik perlu ada di dalam diri seorang tenaga medis. Penting untuk para dokter paham bagaimana caranya menyampaikan suatu kondisi yang mudah dipahami oleh pasien nya.

Obat memang memiliki peran penting dalam mendukung proses kesembuhan pasien. Namun nyatanya, proses kesembuhan pasien tidak selalu bergantung pada obat. Diperlukannya respons yang mendukung dari Dokter yang dapat berpengaruh terhadap kesembuhan pasien secara holistik. 

Dukungan emosional dipercaya dapat membantu proses kesembuhan pasien. Pasien yang keluh kesahnya merasa didengar, dihargai, dan diperhatikan akan memiliki semangat lebih besar untuk melawan penyakitnya. Sebagai contoh, pasien yang mengidap penyakit kronis akan merasa kesulitan untuk melawan penyakitnya, belum lagi kesehatan mental yang juga perlu di kontrol. Maka dari itu, dengan adanya komunikasi yang responsif serta jiwa empati yang tertanam di dalam diri seorang Dokter dapat membuat pasien merasa lebih kuat dan mau menjalani perawatan.

Memberikan perhatian penuh, menjelaskan kondisi pasien dengan jelas, serta mampu memberikan arahan yang baik adalah contoh pemberian respons yang baik terhadap pasien. Tidak hanya itu, pasien juga akan merasa lebih percaya lagi terhadap penanganan serta pelayanan pengobatan yang diberikan untuk kesembuhannya. 

Menjalin hubungan dengan baik antara pasien dan dokter dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Selain itu, komunikasi yang penuh empati juga dapat membantu pasien merasa lebih nyaman selama menjalani perawatan serta merasa aman karena semua kerahasiaan data dapat dijaga oleh Dokter yang menanganinya.  Hal tersebut juga dapat mempengaruhi keterbukaan antara pasien dan dokter ketika sedang melakukan diagnosis. Dokter juga harus bisa menyampaikan suatu informasi dengan jelas dan mudah dimengerti. 

Dengan memahami pentingnya penerapan komunikasi terapeutik kita menjadi tahu bahwa tanpa respons yang mendukung dari seorang dokter maka proses penyembuhan tidak akan optimal secara holistik. Oleh karena itu, para dokter juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak keluarga serta menjalin kerja sama tim yang baik dengan tim medis dalam menangani pasien. Dengan begitu, pasien yang ditangani tidak hanya sembuh secara fisik tetapi juga dapat membantu mereka untuk kembali semangat dalam melanjutkan hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline