Hujan merayu senja
Bau tanah basah tebarkan aroma duka
Di bawah sinar rembulan kita terpaku
Dan aku memandangmu yang bukan milikku
Menyulam cinta diantara riak air hujan
Sekilas kulihat airmata di ujung matamu
Isyaratkan kau tak untuk bersama
Meski kita mungkin mencinta
Rintik hujan senandungkan syair rindu
Adakah cinta berakhir semu
Sebab cinta ini salah untuk menjelma
Maka waktu memaksanya untuk pergi
Hujan di matamu berkata lebih
Maafkanku tuk' hanya mencintaimu di kejauhan
S'bab dirimu t'lah ada yang memiliki
Jakarta, 6 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H