Kehadiran penginapan atau hotel syariah memberikan alternatif jenis akomodasi selain hotel konvensional yang umum dikenal masyarakat. Kita ketahui di hotel konvensional memberikan kebebasan kepada setiap tamu yang akan dan tengah menginap di sana. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya konsep akomodasi syariah? Yups, inilah pertanyaanku juga kali pertama ketika tersudut tidak ada pilihan lain.
Sementara hotel tempatku menginap saat itu tidak memungkinkan diperpanjang dikarenakan kondisinya sedang penuh. "Maaf ibu, tetapi kondisi kamar kami sedang penuh karena besok ada rombongan. " Demikian penjelasan ramah Resepsionis saat aku berniat memperpanjang masa menginapku untuk 3 malam ke depan. Bekerja keras otakku mencari solusi. Dikarenakan urusanku di kota tersebut belumlah tuntas.
Lalu bermodal aplikasi Agoda aku pun berselancar mencari kemungkinan. Tentunya mencari harga miring, fasilitas mantap dan lokasi tidak jauh dari tempatku berkegiatan. Kemudian, entah kenapa aku tertarik pada satu akomodasi dengan label Guesthouse Syariah bernama Omahkoe. Aku pun mencoba melihat fasilitas dan kondisi kamar yang terlihat nyaman di aplikasi. Tetapi, aku masih belum yakin, karena kadang gambar dan kenyataan berbeda. Aku putuskan melacak alamatnya dan mendatanginya langsung.
Meskipun jujur sebelumnya aku terlebih dahulu mencoba mencari tahu definisi hotel syariah. Penelusuran menemukan bahwa hotel syariah jika merujuk Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah. Dijelaskan bahwa usaha hotel syariah adalah penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan yang menerapkan prinsip syariat Islam ke dalam kegiatan operasional hotel.
Unsur syariah hotel ditonjolkan oleh manajemen dengan memunculkan logo, motto, ornamen, interior, fasilitas kamar, fasilitas hotel, kegiatan karyawan dan lain-lain. Sebagai gambarannya, menyediakan alat salat dan Alquran di setiap kamar, adanya mushala di setiap lantai, adanya kumandang azan yang akan terdengar di seluruh koridor hotel maupun area umum. Ehhhmmm.....tidak masalah bagiku! Tetapi apakah masalah bagi mereka menerimaku yang berbeda keyakinan? Inilah yang perlu aku pastikan, kataku dalam hati.
"Selamat siang ibu, ada yang bisa kami bantu?" Ramah Resepsionis menyambutku. Singkat cerita melihat sekilas, aku jatuh hati. Apalagi melihat dari jauh kamar yang berada di pojok lantai dasar dan berhadapan dengan taman yang dilengkapi meja bundar batu nan asri.
Aku pun menanyakan lebih rinci. Termasuk harga dan kemungkinan untuk masuk esok hari. Kesemua keraguanku terjawab tuntas, dan aku bahkan diajaknya untuk melihat langsung kondisi kamar tersebut.
"Baik ibu, kalau begitu silahkan ibu book saja melalui Agoda agar dapat harga promo. Nanti kami melalui sistem akan langsung membooking kamar no. 1 tersebut untuk ibu. Tetapi, seperti kami sampaikan bahwa disini tidak ada makan pagi. Namun kami menyiapkan pantry selama 24 jam yang dilengkapi kompor, kulkas, perlengkapan makan dan juga dispenser air panas serta dingin. Sehingga tamu diberikan keleluasaan jika ingin masak sederhana misalnya." Penjelasan rinci si mbak yang kemudian aku tahu bernama Mega.
"Terima kasih banyak mbak Mega. Tetapi maaf, ada lagi yang mengganjal saya. Dikarenakan ini Guesthouse Syariah, apakah bermasalah jika saya non-Muslim?" Tanyaku memperjelas sebelum lanjut memproses pesanan melalui Agoda.
Pertanyaanku dijawabnya dengan senyum ramahnya yang sekaligus memberikan kepastian. "Tidak ibu, dan untuk meyakinkan ibu, jika berkenan saya meminta KTP nya untuk didata. Sehingga ketika besok ibu datang tinggal tandatangan saja. Bahwa dimaksudkan syariah adalah kami menyediakan mushola untuk tamu kami. Serta tidak memperkenankan hal-hal yang melanggar norma. Sedangkan untuk tamu, tentunya tidak dibatasi keyakinan bu."
Maka jadilah aku keesokan harinya menginap di Guesthouse Syariah Omahkoe. Sebuah pengalaman baru yang menyenangan sebab serasa di rumah. Di saat makan malam ataupun siang, aku cukup memesan gofood dan mengambil piring di pantry. Kemudian menikmatinya di taman yang berada persis di depan kamarku.