Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Gaspol! Satelit Satria-1 Siap Diorbitkan Roket SpaceX Elon Musk

Diperbarui: 20 Juli 2022   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: suara.com

Kabar baik datang dari Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang tengah bersiap mengunjungi Amerika Serikat (AS) untuk melihat kesiapan peluncuran Satelit Satria 1.

"Minggu depan saya pergi ke AS untuk melihat kesiapan peluncuran Satelit Satria 1, merupakan satelit pertama kita dengan kecepatan 150Gbps," terang Menkominfo Johnny Plate kepada media di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/07).  Dikutip dari: indonesiatech.id

Sebagaimana diketahui, proyek satelit Satria-1 merupakan bentuk nyata upaya pemerintah melalui Kemenkominfo untuk menyediakan konektivitas internet yang inklusif dan merata ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T).

Kilas balik, pada 18 Agustus 2021 lalu Johnny Plate telah melakukan peletakan batu pertama untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control dan Gateway Proyek Satria-1 di di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.  Ini sebagai penanda telah dimulainya untuk ruas bumi proyek Satria-1, sekalipun ketika itu masih ditengah pandemi.

Satelit Satria-1 diproses manufacturing di Prancis oleh Thales. Nantinya, dijadwalkan setelah proses selesai, di kuartal I/2023 satelit tersebut akan di luncurkan menggunakan layanan roket peluncur SpaceX [Falcon 9] di Cape Canaveral, Florida.  Bahkan setelahnya akan disusul satelit Satria-II akan menyusul sekitar Juli atau Agustus di middle mile satelit.

Lalu kenapa Indonesia membutuhkan satelit Satria-1 dan Satria-II, tidak lain untuk membuat kita merdeka sinyal! 

Jadi, kenyamanan internet yang kita nikmati saat ini tidak terjadi dengan sendirinya.  Mungkin, untuk yang di kota besar tidak terasa kesulitannya.  Tetapi bagaimana dengan saudara kita yang di pedalaman?  Itu pun perlu diketahui sejauh ini potret infrastruktur digital terdiri dari tiga layer, tulang punggung (backbone), middle mile dan the last mile. 

Namun begitupun, ada kondisi wilayah Indonesia mengalami kesulitan tidak bisa dijangkau jaringan kabel serat optik.  Singkatnya, kita memiliki tantangan geografi, topografi, dan logistik, sehingga pemerintah membangun akses berupa microwave link dan fiberlink.  

Sedangkan untuk yang tidak mengalami kendala maka kabel serat optik telah digelar di lebih hampir 360 ribu kilometer di darat dan di laut sampai kedalaman 45 ribu meter di dasar laut.

Kendala inilah yang bisa diselesaikan dengan kehadiran satelit.  Sebagai gambaran untuk kita, nantinya sebanyak 11 stasiun Bumi disiapkan sebagai penghubung komunikasi dengan satelit Satria-1, yang lokasinya di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline