Pesatnya pertumbuhan industri game mancanegara mendorong Kominfo berupaya keras agar industri game dalam negeri juga bertumbuh, bahkan menguasai pangsa lokal!
"Hal itu untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar mandiri dan menjadi tuan rumah di negara sendiri dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri gim nasional.
Saatnya Game Developer Indonesia naik level untuk Indonesia terkoneksi makin digital, makin maju," papar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan, dalam Press Conference Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2022 yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Pusat, Kamis (07/07). Dikutip dari: indonesiatech.id
Dilematisnya game menjadi momok yang mengerikan untuk sebagian orang tua. Padahal game merupakan salah satu sektor dari proses transformasi digital nasional. Katakanlah ini simalakama. Ketika para orang tua menjerit anak-anaknya kecanduan game.
Tetapi disisi berbeda industri game sangatlah menjanjikan di masa depan. Singkatnya, melihat ini kita tentunya tidak ingin Indonesia hanya dijadikan pangsa pasar untuk game asing. Jauh lebih baik jika kita bisa berdiri mandiri, dan menjadi tuan di negeri sendiri. Sekaligus tentunya menggali potensi generasi Indonesia untuk bereksplorasi dan berinovasi mengikuti era digital.
Buktinya kita bisa kok! Sebab sebenarnya Indonesia bukan pemain baru dalam industri game dunia. Beberapa game yang mendunia adalah karya anak bangsa adalah sbb:
- Ghost Parade
- Dread Out
- Motte Island
- Coffee Talk
- Escape from Naraka
- Tahu Bulat
Sekarang bayangkan, dikutip dari indonesiatech.id laporan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia tahun 2021 yang dirilis Kementerian Kominfo bersama Niko Partners, Semuel menyebutkan pendapatan segmen gim Indonesia dalam platform mobile dan fisik mencapai USD1.074 Miliar. Meski begitu, ia mengakui pelaku industri lokal hanya menguasai 2% dari pasar gim Indonesia.
Jelas ini menyedihkan, sebab ternyata beberapa perusahaan game asal Indonesia telah unjuk gigi sukses di mancanegara, misalnya: Agate Studio, Touchten Games, Megaxus, dan Gemscool.
Artinya kini untuk generasi di era digital ini game tidak mutlak diharamkan. Justru pertumbuhan game menjadi peluang menjanjikan untuk profesi developer game/ pembuat game. Kesimpulannya cara pandang seperti inilah yang harus dirubah oleh para orang tua di zaman kekinian.
Beruntungnya informasi di era digital begitu cepat dan mudah untuk diakses. Khusus berbicara kelulusan Sekolah Menengah Atas di tahun 2022 ini, teknik informatika menjadi rebutan untuk bisa menjadi developer game salah satunya.