Teknologi digital kini telah merubah wajah dunia. Peluang inilah yang dilihat oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate, bahwa akan ada 10 jenis pekerjaan baru dengan permintaan semakin meningkat nantinya.
Harapan yang disampaikannya di Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta agar lulusannya nanti memanfaatkan peluang pekerjaan di sektor industri teknologi digital. Mengingat Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar pengguna internet di dunia.
"STMM saya harapkan mampu merespons dengan tangkas proyeksi (pekerjaan baru), dengan penyiapan sumberdaya yang padu dengan kebutuhan sumberdaya manusia nasional di era digital ini," papar Johnny dalam orasi ilmiah Wisuda STMM 2021 secara virtual, dari Jakarta, Rabu (08/12). Dikutip dari: indonesiatech.id
Berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, keberadaan STMM "MMTC" Yogyakarta diawali pada tahun 1985 dengan nama Diklat Ahli Multi Media. Keberadaannya pun semula untuk mendidik mahasiswa yang mereka adalah pegawai negeri sipil perwakilan dari RRI dan TVRI seluruh Indonesia. Namun seiring kemajuan zaman penerimaannya pun akhirnya dibuka untuk umum.
Tidak terpikirkan pandemi membawa kita kepada transformasi digital begitu cepat. Sehingga artinya negeri ini membutuhkan talenta digital agar ekosistem di Indonesia mampu memasuki revolusi industri dengan lebih cepat dan terarah.
Tidak terhindarkan ibaratnya mata uang dengan dua sisinya. Teknologi juga mematikan sejumlah profesi. Dengan kata lain, menyebabkan pengangguran. Namun di sisi lain, profesi lainnya justru diburu dan digaji tinggi. Potensi inilah yang harus menjadi fokus Indonesia di masa depan.
Ini bukan berkhayal, saat ini saja menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) data menunjukkan sebanyak 202,6 juta masyarakat Indonesia atau 73,7% dari total populasi telah menggunakan internet per Januari 2021.
Kemudian menurut Riset World Economic Forum (WEF) tercatat, 91,7% perusahaan yang disurvei mengaku telah mengadopsi sistem kerja jarak jauh sebagai bagian dari respons pembatasan mobilitas akibat COVID-19.
Berjalan parallel dengan tuntutan pekerjaan agar pekerja menguasai teknologi. Sehingga data Survei Pekerjaan WEF 2020 menunjukkan pergeseran dinamika perusahaan dan perkiraan profesi baru tumbuh 5,7% dari 7,8% menjadi 13,5% pada 2025 nantinya.
Pemikiran inilah yang disampaikan oleh Johnny Plate, mengutip Laporan the Future of Job yang dirilis World Economic Forum Tahun 2021 yang menyebutkan perkembangan inovasi dari utilisasi teknologi digital memunculkan tren 10 jenis profesi baru dengan permintaan makin meningkat di masa depan.