"Salam Lemper!" jargon khas milik Cak Lontong. Terus terang menurutku menjadi pelawak itu profesi yang sulit, sekaligus mulia. Kenapa demikian, karena pelawak dituntut untuk bisa mengendalikan emosi dirinya. Menghibur orang lain, dikala dirinya sendiri mungkin sedang butuh dihibur.
Seiring waktu ada banyak cara melawak dibawakan dengan identitas dan keunikannya masing-masing. Misalnya, siapa yang tidak mengenal Raditya Dika, serta duet gokil Vincent Rompies dan Desta.
Selain Cak Lontong, mereka inilah "pelawak" keren versi aku yang mampu membuat tertawa sekaligus mencerdaskan.
Artinya, kita dibuat tertawa tanpa harus mentertawakan. Menurutku ini penting, karena selain menaruh nilai hormat, melucu atau melawak juga haruslah mendidik.
Jika kita perhatikan Cak Lontong alias Lies Hartono sangat mampu menempatkan serta menjaga kualitas dirinya sebagai entertainer. Terlihat dari sistem manajemen yang rapi dan mendetail.
Ini dibuktikan dengan kesiapan dirinya sebelum tampil dengan terlebih dahulu melakukan riset. Artinya, ketika dirinya semisalnya akan tampil di sebuah acara, maka ia akan mempelajari lingkungan, budaya atau pun atmosphere di tempat acara diselengarakan.
Sehingga lawakan yang dibawakannya tidak salah kaprah, dan mementahkan suasana.
Saat ini karir Cak Lontong terbilang sukses. Meskipun, tidak seperti kebanyakan pelawak, ekspresi Cak Lontong selalu datar ketika tampil. Ditambah lagi dengan komentar-komentarnya yang membuat kita berpikir keras tapi lucu.
Justru inilah khas identitas Cak Lontong. Tidak terlihat usaha melucu, dan semua mengalir apa adanya. Ini persis dengan pengakuannya sendiri, dimana dirinya memosisikan diri sebagai pelawak yang tidak lucu.
"Saya ketika masih susah, sampai sekarang orang mungkin menganggap saya sudah sukses, saya tetap tidak lucu," aku Cak Lontong.