Langit menangis, airmatanya jatuh membasahi bumi. Ada rinduku disetiap tetesnya. Rindu kepada lelaki yang t'lah lama pergi. Cinta pertama yang tak'an terganti.
Berjalan benakku menembus ruang waktu. Menjelajah di setiap kenanganku kepadanya. Senyum dan suaranya begitu nyata. Sejenak ku berharap hadirnya dalam sedihku yang kini menusuk.
Airmata itu jatuh, kini membasahi pipiku. Deras, isakku tersamar suara gemuruh hujan. Mencari wajahnya di langit sana. Menyalahkan waktu mengapa berlalu.
Namun tinggalkan rindu yang terus memburu.
Jakarta, 29 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H