Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Drama Korea Pertamaku, Autum in My Heart Bikin Leleh

Diperbarui: 8 Januari 2021   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest/Nurhayati Asha

Terus terang aku kuper nggak pernah sama sekali mengikuti drama korea, atau yang sekarang keren disebut drakor.  Beda dengan kebanyakan sahabat dan saudaraku yang tergila-gila sampai sebegitunya menyediakan waktu nonton drama korea kesayangan mereka.  Gejala serba Korea ini awet hingga 2020 lalu, bahkan drakor berhasil mencuri hati para emak.  Kecual aku sih, so far (awalnya).  Heheh...

Penasaran, akhirnya memutuskan mencari tahu.  Berhubung tidak tahu sama sekali justru ketemunya Autum in My Heart drama percintaan Korea Selatan tahun 2000, dan rupanya merupakan pelopor melodrama Korea.

Autum in My Heart dikenal juga dengan nama Endless Love, ditulis oleh Oh Soo-yeon.  Bercerita tentang percintaan mengharukan antara dua kakak beradik yang dibintangi oleh Song Seung-heon, Song Hye-kyo dan Won Bin.  Nah, drakor Autum in My Heart ini juga yang menjadi cikal bakal masuknya serial-serial Korea di Indonesia. 

Uuuppss....jadi malu mengakui karena pertama memutar filmnya saja, aku langsung jatuh hati dengan lagu pembukanya, Reason!  Mengutip beberapa baris terjemahan bahasa Indonesianya:

Janganlah berpaling dari diriku
Lihat ke dalam mataku
Seluruh dunia ini terasa menjadi putih
Apa Kamu sudah melupakan janji yang pernah kau buat..??
Mengapa kau begitu cepat menyerah di depanku
Kau melakukan ini dengan sangat mudahnya
Tapi untukku ini adalah hal yg paling sulit
Dari Awalnya
Kita memiliki sebuah cinta yang seharusnya tidak kita mulai
Air mataku jatuh bercampur dengan permohonanku

Ini leleh banget!  Kesan romantis terasa nyatu dengan suasana yang ditampilkan.  Ehhhmmm....enggak boleh yah, aku berbagi cerita drakor pertamaku walaupun jadul.  Hiks...hiks...

Membuat film ini menarik karena mengisahkan kakak beradek Yoon Joon-suh dan Yoon Eun-suh yang dibesarkan Keluarga Yun dengan limpahan kebahagiaan dan cinta kasih.  Joon suh sebagai kakak sangat menyayangi adiknya Eun-suh.

Kebetulan mereka satu sekolah, dan sikap melindungi Joon suh ditunjukkan ketika tidak terima adeknya dihina Shin-ai m teman sekelas sang adek.  Tetapi sayangnya saat sedang mencoba membela justru sang adek tertabrak.  Disinilah awal diketahui Joon suh ternyata putri yang tertukar, dan justru Shin-ai m lah yang merupakan putri Keluarga Yun, sekaligus adek kandung Joon-suh.  Lalu demi menghapus kekecewaan keluarga ini memutuskan pindah ke Amerika.  Sedangkan Eun-suh memutuskan tinggal dengan ibu kandungnya, dan hidupnya pun berubah dratis tidak sebahagia dulu sejak itu.

Sebelum berpisah dua kakak beradek ini bertemu.  Diatas pasir Jun-suh melukiskan wajah sang adek Eun-suh.  Sebuah pertanyaan ditanyakan sang adek, "Kau mau jadi apa?"  Belum sempat sang kakak menjawab, Eun-suh sudah menjawabnya sendiri, "Kalau aku, aku ingin menjadi sebatang pohon.  "Kenapa?  "Karena, pohon selalu berada di tempatnya.  Walaupun tertimpa badai, ia selalu berada di tempatnya, bersama orang-orang yang ia sayangi."

Singkat cerita waktu membawa dan mempertemukan mereka kembali di saat dewasa.  Menemui kenyataan bahwa ternyata keduanya saling mencintai.  Tetapi cinta menjadi begitu sulit untuk keduanya, dan mautlah yang memisahkan.

Eun-suh yang menderita leukumia meninggal digendongan Jun-suh saat hendak mengajaknya berjalan ke pantai tempat dulu Jun-suh melukis wajahnya.  Cinta mereka memang tidak bersatu di dunia, tetapi takdir menyimpan ceritanya sendiri.  Saat di hari pemakaman Eun-su, Jun-suh yang berniat untuk bernostalgia di dekat sekolah mereka justru mengalami kecelakaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline