Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Saat Mata Butakan Hati

Diperbarui: 12 Oktober 2020   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gusmus.net

Ketika mata tak melihat, mungkin hati bisa berkata
Tetapi saat hati pun buta, maka apa yang dirasa
Kecuali binasa

Alkisah suatu negeri yang kehilangan hati
Hati yang pernah ada, ketika kita adalah saudara
Menjaga, dan memiliki pernah indah terasa
Kini menjadi itu katanya

Bhineka Tunggal Ika tak lebih slogan fana
Cerita mereka pendahulu bangsa
Diwariskan kepada penerus bangsa
Kini lapuk ditelan masa

Mengapa tak lagi kini aku saudaramu
Saat perbedaan menjadi jurang pemisah kita
Bukan karena kita tak lagi saudara sebangsa
Tetapi mata telah membutakan hati

Lantang aku berkata
Izinkan aku tetap mencintamu saudara
Di negeri ini kita sama lahir dengan cinta
Rindu diriku merangkulmu
Memeluk hangat pertiwi, Indonesia

Jakarta, 12 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline