Menjadi orang tua yang sempurna bagi buah hati memang tidak mudah, orang tua pasti membutuhkan usaha lebih untuk meluangkan waktu, bersikap sabar demi menjaga pola asuh yang terbaik bagi sang anak.
Namun, jika orang tua sedikit saja tidak bisa bersabar atau salah mendidik hal tersebut pastinya akan menimbulkan memori masa kecil yang kurang baik dan akan mempengaruhi perkembangan sang buah hati ketika dewasa nanti.
"Kesabaran" yang membuat anak tumbuh dengan lebih cerdas dan sehat salah satunya juga dipengaruhi oleh perilaku sehari-hari yang dilakukan oleh orang tuanya.
Kesabaran sendiri merupakan kemampuan untuk menilai benar atau salahnya sesuatu untuk mengendalikan diri sebelum bertindak sesuai dengan keinginan hati, singkatnya berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Kadang kala tanpa sadar kita sudah bertindak jauh di luar kesabaran kita, yang bahkan jadi berdampak lebih jauh lagi terhadap seseorang yang menghadapi kita.
Nyatanya anak yang tumbuh dengan kesabaran yang baik dari orang tua cenderung memiliki kemampuan belajar dan pergaulan dengan teman sebaya yang lebih luwes dan lancar loh.
Hal apa yang harus dilakukan orang tua untuk membentuk kesabaran sang anak?
Hindari mengingkari janji yang telah dibuat, sekecil apapun itu
Katakanlah bahwa anak memiliki tugas dari sekolah yang harus ia kerjakan, namun ia terlihat menunda-nunda mengerjakan tugas tersebut padahal keesokannya sudah harus dikumpulkan. Lalu kita menjanjikan sesuatu kepadanya, "Ayah akan mengajakmu bermain sepeda di luar jika tugasmu sudah selesai." Kemudian iapun mengerjakan tugasnya tersebut. Namun hari terlanjur malam dan ia baru selesai mengerjakan tugasnya. Hal yang harus dikatakan adalah "Sekarang sudah terlalu malam, kita bermain sepeda 10 menit saja ya? Besok pagi baru bermain sepeda lagi."
Tidak disarankan mengatakan hal seperti, "Tidak jadi, ayah sudah malas, habis kamu kelamaan." atau "Sudah malam, besok saja bersepedanya." Tidak usah menjanjikan sesuatu hal yang tidak akan kita tepati. Anak akan merasa kecewa dan ia bisa saja merasa hasil kerjanya ternyata tidak dihargai oleh kita.
Hindari menekan anak dengan ekspektasimu