UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS
Pagi ini saya berangkat bekerja seperti hari-hari sebelumnya, dengan menggunakan angkutan umum commuterline Jabodetabek. Pemandang rutin selalu saya jumpai di sepanjang perjalan saya dari stasiun menuju kantor tempat saya bekerja, hiruk pikuk pedagang dan lalu lalang orang. selagi menunggu ojek online pesanan saya datang, saya melihat sekeliling, beberapa pedagang minuman dan kopi siap memanjakan lidah pemggemarnya. Konsumsi minuman berasa dan kopi menjadi trend dikalangan anak muda, pelajar maupun pekerja. Berbagai segmen masyarakat bisa menikmatinya, karena harga yang bervariasi dari yang mahal sampai yang murah hingga terjangkau anak-anak sekolah dasar. Kebiasaan mengkonsumsi minuman manis tersebut tentu saja memiliki resiko, apalagi jika dilakukan hampir setiap hari, penyakit diabetes melitus mengintai ditengah kebiasaan tersebut.
Pada sebuah artikel Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tertinggi ke-5 di dunia, sebanyak 19,5 juta penderita, berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) 2021. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045 bila tidak segera ditangani mengingat prevalensinya yang tinggi. Pada tahun 2023, menurut catatan Kemenkes, prevalensinya sebesar 11,7 persen, dan terus meningkat. Data tersebut seharusnya membuat kita sadar dan mawas diri terhadap kebiasaan mengkonsumsi minuman manis. Diabetes merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki, 80% kejadian Diabetes dapat dicegah. Diabetes dengan Komplikasi merupakan Penyebab Kematian tertinggi ketiga di Indonesia (SRS 2014).
Berdasarkan data diatas, tentu menjadi lebih cerdas dalam memilah-milah makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, karena gulan ditemukan tidak hanya pada minuman manis namun juga pada makanan-makanan yang mungkin kita tidak sadar bahwa itu mengandung gula tinggi. Mencegah tentu lebih baik dari mengobati, kita dapat mencegah diabetes dengan cara :
- Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Apa yang kita makan bisa mencerminkan siapa diri kita, oleh karena itu jika kita ingin sehat kita bias mulai dengan lebih memperhatikan segala sesuatu yang kita masukan ke dalam tubuh.
- Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari, pandemic Covid-19 membawa perubahan yang positif di masyarakat dimana banyak yang mulai merutinkan berolahraga dan banyak bermunculan komunitas-komunitas olahraga hal ini tentunya merupakan hal baik yang harus di jaga secara konsisten.
- Mempertahankan berat badan ideal, dengan menjaga asupan makanan dan olahraga rutin membantu kita untuk mewujudkannya. Bahkan untuk saat ini banyak fasilitas kesehatan yang menawarkan paket treatment yang di lengkapi dengan konsultasi dengan dokter gizi maupun dokter spesialis olahraga, sehingga program dapat terpantau.
- Konsultasi dengan dokter dan lakukan tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur di fasilitas kesehatan sehingga kita bisa memantaunya.
- Kelola stres dengan bijak, tidak kia pungkiri rutinitas dalam belajar, tuntutan pekerjaan, mengelola keluarga bisa menjadi pemicu stress bagi kita. Namun kita harus bisa bijak mengelolanya.
- Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari mengkonsumsi alkohol.
Pemerintah sendiri telah melakukan usaha perlindungan terhadap konsumen dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Hal tersebut mempermudah kita sebagai konsumen untuk memilih makanan yang akan kita konsumsi dengan melihat informasi kandungan gizi yang telah dicantumkan di kemasan makanan atau minuman, walau memang untuk makanan-makanan yang tidak berkemasan kita kurang bisa memastikan.
Sehat dapat kita upayakan dengan meningkatkan kesadaran kita untuk hidup lebih baik, dengan konsiten menjalankan kebiasaan hidup sehat dalam keseharian kita. Kesadaran itu harus muncul dari diri kita sendiri, karena hanya dengan niat dan tekad yang kuat kita dapat menjalankannya dengan konsisten tanpa dipengaruhi oleh tren yang ada disekitar kita, apalagi jika tren tersebut mengakibatkan gangguan kualitas dari kesehatan kita.
Sumber :
1. https://www.voaindonesia.com/a/jumlah-penderita-diabetes-di-indonesia-terus-meningkat
2. https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/11/Diabetes-Fakta-dan-Angka
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI