Lihat ke Halaman Asli

Saat-saat Bang Erri Berbaring di Dadaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bang Erri...

Diluar Hujan sangat deras..Dan malam pun semakin merayap ke awal pagi..Rasanya terlalu berat beban ini memikul dan terasa sesak nafas ini mendesah...

Tak ingin kah kau membelai aku dengan kata yang mesra atau menyentuh aku dengan pantun yang syahdu supaya hujan terasa berhenti di alamku ..dan agar aku bisa bernafas lega dalam setiap desahan kalbuku...

Bang Erri...

Haruskah setiap jengkal tubuh molek pikiranku kau ragukan? haruskah setiap desahan kenikmatan tulisan ku ini kau ragukan??

Tak habis pikirku berucap ...tak habis akal ku bersabda kepada kaum yang bernama lelaki....Kenapa setiap langkah kaum ku membuat pikir mu selalu menyangsikan akan ketulusanku...

Bang Erri...

Saya datang lewat tulisan ...saya sapa dengan kehangatan dalam setiap jengkal pikiran buat mu dan jangan kau sangsikan...

Ingatlah saat saat kau berbaring dalam dada pikiranku bukan dalam setiap kelebat bayangan semuku...

Salam manis Bang.....

Dari suatu Tempat yang bernama Kampung PadaSuka, Sukabumi aku berada....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline