Menjadi anak rantau, hidup jauh dari keluarga dan sanak saudara, berkelana di kota orang, dan menjadi bebas serta jauh dari aturan rumah adalah impian sebagian Anak Baru Gede atau ABG terutama seusia anak kuliahan. Terlepas dari rasa "bebas" yang dimiliki, seringkali berdampak ke pola hidup terutama dalam managemen keuangan terutama bagi anak kos. Kata "Bokek" pun sudah tak asing bagi para mahasiswa perantauan. Salah satu penyebab dari munculnya masalah keuangan yang dialami para mahasiswa "Bokek" itu adalah tidak adanya managemen keuangan yang baik dan teratur terutama pada saat awal menerima uang bulanan. Biasanya sebagian orang akan merasa memiliki uang yang cukup banyak, sehingga kalap dan tak sadar diri saat berbelanja sehingga berujung pada keborosan. Apalagi di Era Digital saat ini, sudah banyak sekali E-Commerce yang tentunya sangat memudahkan dalam berbelanja. Namun, bagi para mahasiswa perantauan dan anak kos tentunya harus menahan nafsu dalam berbelanja, tentunya agar tidak menangis kehabisan uang di akhir bulan.
Sebagai anak rantau dan anak kos yang hidup sendiri, tentunya harus pandai dalam mengatur keuangan agar keuangan tetap cukup atau bahkan lebih sehingga bisa dijadikan sebagai tabungan. Lalu, bagaimana caranya agar kebutuhan terpenuhi, keinginan tercukupi dan keuangan tetap aman? Mari simak tips dan penjelasan berikut ini!
1. Membuat Anggaran Keuangan
Pada saat mendapat kiriman uang dari orang tua, tentunya sebagian dari kita akan merasa memiliki uang yang cukup banyak. Tapi sayangnya, perasaan tersebut yang justru bisa mematikan para anak rantau dan anak kos di akhir bulan nantinya. Eitss, tenang dulu teman-teman, dengan membuat anggaran keuangan atau jurnal pribadi tentang managemen uang yang kita miliki akan digunakan untuk apa saja bisa jadi salah satu solusi dasar dalam melatih diri agar kita tidak mengontrol diri dalam pengeluaran uang. Lalu, seperti apa sih cara pembuatan anggaran keuangan yang mudah dan sederhana? Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat anggaran keuangan untuk kalian anak kos dan mahasiswa rantau:
- Tentukan dulu seberapa besar income yang kalian dapatkan tiap bulan (contohnya: uang jajan dari orang tua dan hasil bekerja sampingan yang kalian dapatkan)
- Tentukan pengeluaran tetap yang pasti dikeluarkan tiap bulan untuk kebutuhan utama (Contohnya: membayar kos, membayar kebutuhan kuliah, membeli stok makanan, membayar air dan listrik, membeli keperluan pribadi seperti sabun dan lain sebagianya)
- Buatlah tabel pemasukan dan pengeluaran yang telah ditentukan di atas. Dalam pembuatan tabel atau jurnal ini kalian bisa memodifikasi sesuka kalian, loh! Supaya menarik dan tidak membosankan saat dilihat.
- Dari tabel yang telah dibuat, bisa dilihat dan dihitung seberapa sisa uang yang dimiliki setelah dikurangi dengan pengeluaran tetap kalian. Dan jangan lupa, dari uang yang tersisa, kira-kira berapa banyak uang yang akan ditabung. Sisa akhir, kalian bisa gunakan untuk kebutuhan sekunder dan mungkin keinginan lain-lain yang ingin kalian beli.
- Catat dan selalu review pengeluaran kalian agar tidak berlebihan.
- Evaluasi pengeluaran secara berkala, dan segera perbaiki jika sekiranya dirasa ada pelanggaran dalam pengeluaran.
Sebenarnya sangat mudah dalam membuat anggaran keuangan, kan? Namun dalam pelaksanaannya lah yang kadang susah dan seringkali dilanggar. Namun mau tidak mau, kita harus membiasakan untuk mematuhi anggaran yang kita tetapkan sendiri. Setidaknya bisa sangat berguna bagi diri kita sendiri di masa depan nantinya.
2. Kurangi Nongkrong
Kata "Nongkrong" tentunya sudah sangat tidak asing terutama bagi remaja dan mahasiswa. Tapi ternyata tanpa disadari, kebiasaan nongkrong ini yang seringkali cukup menguras dompet kita, loh! Misal saja sekali nongkrong hanya beli es teh seharga 5ribu, tapi seminggu nongkrong minimal 4kali. Jika dikalkulasikan, 20ribu bisa buat makan sebanyak 2 kali, atau ditambah untuk anggaran menabung, selama 1 bulan bisa dapet 80 ribu, tuh! Lumayan kan?Belum lagi biaya transportasi yang digunakan untuk menuju ke tempat nongkrong. Bukan berarti harus meniadakan nongkrong dalam kehidupan selama merantau, karena tentunya akan sangat terasa hampa. Namun, kita bisa mengurangi frekuensi nya saja. Selain untuk menghemat pengeluaran, mengurangi nongkrong juga bisa menjadikan kita lebih mengefektifkan waktu agar dapat dialihkan menjadi hal-hal yang lebih bermanfaat.
3. Belajar Memasak
Memasak mungkin hal yang jarang dilakukan sebagian anak rantau karena malas dan ribet. Sebagian orang lebih memilih membeli makanan siap sanatap daripada harus berkutat di dapur. Namun sebenarnya memasak untuk makan sehari-hari adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam menghemat pengeluaran. Karena tanpa disadari, saat kita memasak sekali itu bisa dimakan untuk seharian, loh! Setidaknya kita bisa memasak nasi sendiri kalau memang dirasa terlalu sulit dan ribet untuk memasak sayur dan lauknya. Apalagi untuk para ciwi-ciwi, keterampilan memasak identik dengan kalian yang nantinya akan menjadi ibu rumah tangga, nah tentunya belajar memasak akan sangat berguna untuk masa depan, kan?
4. Mencari Beasiswa
Saat ini sudah banyak sekali beasiswa yang tersedia dan mudah dalam proses pendaftaranya. Dari program pemerintah ataupun dari instansi tertentu, bisa banget untuk kalian coba ikuti. Namun tentunya harus disesuaikan dengan usaha, ya! Contohnya dengan usaha belajar dan berkuliah dengan giat sehingga dapat mendapat nilai yang baik dan patut di apply ke program beasiswa tersebut. Jika lolos seleksi, dan jika beasiswa tersebut berbentuk uang, tentunya dapat menambah income kalian nantinya. Namun, jika berbentuk biaya pendidikan, tentunya sangat dapat membantu dan meringankan orang tua kalian dalam pengeluaran biaya pendidikan kan?