Sejarah Gua Belanda yang Ada di Taman Hutan Raya (Tahura)

Kegiatan Modul Nusantara dengan tema Kebhinekaan Mahasiswa Pertukaran Merdeka batch 2 yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 November 2022. Kegiatan Modul Nusantara kali ini dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh kelompok Modul Nusantara lainnya yang akan dilaksanakan di Taman Hutan Raya yang terletak di Kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198. Transportasi yang di gunakan menuju Tahura tersebut menggunakan bus Universitas Pendidikan Indonesia. Perjalanan menuju Kampung tersebut menempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Perjalanan kami sangatlah have fun dengan bernyanyi-nyayi, bercanda ria dalam bus. Sesampainya kami dibagikan kedalam 3 kelompok dan akan di pandu oleh pemandu didalam nanti.

Taman Hutan Raya ini termasuk dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Pulosari yang diresmikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1922. Nah, perintisannya dimulai pada tahun 1912 bersamaan dengan pembanngunan terowongan penyadapan air sungai Cikapundung. Tahura ini sendiri diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 14 Januari 1985 memperingati hari lahir lahirnya Ir. Djuanda. Setelah statusnya berunah menjadi Taman Hutan Raya melalu Kepres No.3 tahun 1985 dan hingga saat ini menjadi Taman Hutan Raya pertama di Indonesia.

Selanjutnya, akan dibahas sejarah salah satu gua yang ada di Taman Hutan Raya tersebut. Gua Belanda yang dibangun pada 1912 silam oleh kolonial Belanda. Nah, awalnya gua ini adalah sebuah terowongan yang berfungsi untuk menyadap air yang mengalir dari Sungai Cikapundung. Gua Belanda ini memiliki panjang sekitar 144 meter dan lebar 1,8 meter. Kala itu Gua Belanda ini memiliki bangunan jaringan gua sebanyak 15 lorong dan 2 pintu untuk memperkuat militer mereka saat itu. Dua pintu yang dibangun saat itu memiliki tinggi mencapai 3,2 meter dengan total luas wilayah yang digunakan untuk membangun Gua Belanda ini mencapai 0,6 Ha sedangkan luas seluruh wilayah gua mencapai 548 meter.