Lihat ke Halaman Asli

Destri alviona

Calon mahasiswa

Peran Empati Dalam Membantu Kesehatan Mental Orang Lain

Diperbarui: 2 Januari 2025   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa Itu Kesehatan Mental?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kemampuan individu untuk berkontribusi secara positif dalam komunitas, dengan mengenali potensi diri, mampu mengatasi stres dengan baik, serta berfungsi secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang berperan penting dalam kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa penyebab gangguan kesehatan mental meliputi:

1. Depresi

Depresi merupakan gangguan psikologi yang mempengaruhi perubahan emosi yang ekstrim sehingga dapat mempengaruhi aktivitas seseorang dalam berkehidupan sosial, kegiatan sehari-hari bahkan akademik. Depresi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Postpartum Depression adalah gangguan depresi ini dapat terjadi pada perempuan selama masa kehamilan atau pasca persalinan.
  • Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) merupakan bagian dari Premenstrual Syndrome (PMS). Meskipun gejala PMS dapat berupa gejala fisik dan psikologis. Gejala PMDD cenderung bersifat psikologis dimana seorang pengidap mengalami tingkat depresi dan kesedihan yang menghalangi aktivitas sehari-hari.
  • Seasonal Depression adalah Depresi ini hanya terjadi di beberapa negara yang memiliki musim gugur hingga musim dingin.
  • Major Depressive Disorder atau Depresi mayor merupakan penyakit yang umum dan sering terjadi. Bagi orang yang terkena dampak, gejalanya dapat berlangsung hampir sepanjang hari, berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun. Gejala yang paling umum seperti  kesedihan, sulit tidur, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, kurang konsentrasi, perasaan putus asa, dan kecemasan terus-menerus.
  • Persistent Depressive Disorder (PDD) atau juga dikenal sebagai distimia, adalah bentuk depresi kronis yang dialami selama dua tahun atau lebih. Seringkali, penderita merasa bahwa gejalanya adalah bagian dari kehidupan normal, sehingga tidak menyadarinya sebagai gangguan.

2. Pola emosi remaja

Masa transisi remaja dan pubertas dapat menyebabkan konflik emosional dan psikologis. Perubahan fisik yang cepat dan fluktuasi hormon kerap memicu ketidakstabilan emosional. Untuk mengembangkan kematangan emosi, remaja perlu belajar mengekspresikan reaksi emosional mereka melalui komunikasi dengan orang lain. Keterbukaan tentang perasaan dan masalah pribadi sangat dipengaruhi oleh rasa aman dalam hubungan sosial.

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga berperan penting dalam mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Lingkungan yang tidak sehat dan sering terjadi konflik dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental.

4. Tekanan sosial dari teman sebaya (Bullying)

Tekanan sosial dari teman atau ekspektasi sosial untuk sesuai dengan norma-norma tertentu juga dapat menjadi pemicu bagi munculnya masalah kesehatan mental. Dampak tekanan sosial akan mempengaruhi penurunan minat untuk melakukan sosialisasi terhadap individu ataupun kelompok.

Apa Peran Empati Dalam Membantu Kesehatan Mental?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline