Lihat ke Halaman Asli

Desti Innayah

Mahasiswi Manajemen Universitas Pamulang

Literasi Digital & Generasi 4.0

Diperbarui: 9 Desember 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada saat ini, duniah telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang dimana teknologi yang dikembangkan sudah semakin canggih, semua kegiatan yang kita lakukan sehari-hari pasti akan melibatkan teknologi. Kenyataannya memang teknologi sangat membantu kita dalam melakukan aktivitas, mulai dari hal kecil seperti berhitung, mencatat, sampai melakukan hal-hal yang besar seperti membuat sketsa bangunan, membantu pekerjaan rumah dan meningkatkan efesiensi seperti adanya robot yang dapat membersihkan debu kotoran yang ada dirumah, dan jika robot tersebut sudah habis baterai, dia akan Kembali ke tempatnya untuk recharge. Perubahan digital yang semakin cepat membuat manusia diharapkan mampu mempelajari teknologi serta menggunakannya semaksimal mungkin, seperti berinteraksi dengan keluarga, teman, pasangan, sampai dengan mudah kita mendapatkan informasi.

Dengan semakin cepatnya kemajuan teknologi, dapat menyebabkan akan ada banyak jenis pekerjaan yang akan tergantikan oleh fungsi dari robot tersebut. Dan menyebabkan keterampilan yang dimiliki oleh manusia menjadi cepat usang, ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran. Oleh sebab itu, penting untuk generasi muda dalam menggunakan dan mengimplementasikan teknologi secara optimal. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keterapilan literasi digitak yang harus dimiliki oleh generasi sekarang agar dapat bersaing secara global.

Lalu, Apa itu Literasi Digital?

Dilansir dari Wikipedia – Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara bijak dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari

Menurut UNESCO bahwa literasi sebagai perangkat keterampilan. Baik itu keterampilan kognitif, menulis ataupun keterampilan membaca. Dimana semua keterampilan tersebut dapat dikembangkan dan di bentuk lewat berbagai jalur, seperti penelitian akademi, pengalaman, Pendidikan, ataupun nilai-nilai budaya.

Adapun menurut seorang penulis yang bernama Paul Gilster dari buku yang berjudul Digital Literacy yang diterbitkan pada tahun 1997 mengartikan bahwa literasi digital aalah kemampuan seseorang dalam memanfaatkan informasi dalam berbagai bentuk. Baik itu dari sumber perangkat komputer ataupun ponsel.

Sangat mudah melakukan kegiatan dalam mengonsumsi media, hanya dengan menekan tombol tertentu, tayangan atau berita apapun dapat kita lihat. Sudah tidak menjadi hal asing lagi jika saat ini semua orang mulai aktif menggunakannya. Itu juga merupakan bentuk kemudahan yang diberikan oleh teknologi saat ini. Berbeda dengan kemampuan literasi media. Literasi media bukan menjadi hal yang tidak penting dalam kegiatan mengonsumsi media. Dalam mengonsumsi media, seseorang membutuhkan kemampuan spesifik agar ia terhindar dari efek negative media, atau disebut literacy skill. Menurut Baran dalam Ardianto, Lukiati, dan Siti (2007:220)

1. Memiliki pemahaman dan responsive atas kekuatan yang dimiliki konten media
2. Memiliki kemampuan untuk berfikir secara kritis terkait konten media, yang tidak hanya memperhatikan sisi kredibilitas sumbernya saja
3. Memiliki pengetahuan tentang Bahasa internal yang dimiliki oleh media
4. Memiliki kemampuan untuk memahami dampak media, yang tidak hanya sekedar memahami masalahanya secara kompleks.

Tingginya penggunaan internet saat ini penting untuk membangun karakter generasi 4.0. Mengetahui bahwa generasi 4.0 dalam menjalani kehidupan dimasa yang akan datang selalu bersinggungan dengan teknologi digital yang akan membantu dalam berkegiatan. Membangun kemampuan literasi digital sangat penting, hal ini sangat mempengaruhi kualitasi masa depan bangsa. Literasi digital yang baik dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun pengetahuan baru yang lebih efektif, serta dapat mengurangi penyebaran berita hoax, dan perilaku intoleran yang dapat dengan mudah ditemui di media sosial. Rendahnya tingkat literasi digital dapat menyebabkan penyebaran hoax semakin meluas dan sulit dikendalikan yang mengakibatkan banyak masyarakat yang percaya. Dengan kemampuan generasi 4.0 dalam merespon dengan kritis, bijak, dan tepat, literasi digital dapat menjadikan penggunaan teknologi agar terhindar dari informasi yang tidak pasti atau hoax.

Dengan kecanggihan teknologi serta kemudahan dalam mengakses informasi, generasi muda dapat memanfaatkan hal tersebut untuk lebih produktif dan menghasilkan karya yang mengedukasi dengan kemampuan kreativitas yang tinggi. Selain dapat mengembangkan bakat dan kreativitas, ini juga dapat menjadi peluang bisnis yang baik dan menguntungkan bagi generasi muda pada era digital ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline