Lihat ke Halaman Asli

Six Degrees of Separation, Pola Keterhubungan Takdir dengan Orang Lain

Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dulu saya sering bertanya, kenapa saya dipertemukan dengan orang ini, orang itu, bukan orang lainnya. Kenapa yang mereka temui adalah saya, bukan orang lain juga. Pertemuan dua titik itulah yang sering jadi bahan renungan saya.

Bukankah tidak ada yang kebetulan di atas muka bumi ini?

Maka itu artinya, pertemuan saya dengan seseorang atau beberapa orang, pasti selalu ada tujuan-Nya. Tidak kebetulan. Tidak juga karena ketidaksengajaan. Semuanya sengaja. Semuanya terencana oleh Tuhan.

Dalam setiap pertemuan itulah, saya mulai menggali lebih dalam. Tentang orang yang saya temui dan menemui saya.

Siapa dia?

Bagaimana latar belakangnya?

Hal apa dari dirinya yang ada hubungan dengan hidup saya?

Pasti ada setidaknya satu benang merah tentang orang itu dengan hidup kita. Entah apa. Mungkin kita tidak menemukannya di awal perkenalan. Nanti lama-lama, biasanya terjawab pelan-pelan.

Misal, beberapa waktu yang lalu saya sering berpikir untuk resign dari pekerjaan. Karena satu dan lain hal. Tiba-tiba seorang teman curhat, cerita tentang hidupnya. Dulu dia berjuang sampai delapan kali ikut tes CPNS demi bisa jadi PNS. Tapi nyatanya, tidak pernah jadi. Dia idam-idamkan, sementara saya, dengan mudahnya ingin melepaskan setelah kemudahan yang Allah beri, lulus hanya dalam sekali tes.

Itu bagai tamparan buat saya. Jadi minta ampun banyak-banyak. Bersyukur banyak-banyak. Kehadiran dia, cerita dia, adalah teguran yang Allah kirim buat saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline