Anak yang mengalami gangguan perilaku disebut juga sebagai anak tunalaras.
Ketika memiliki gangguan ini, anak mengalami keadaan emosional yang tidak stabil. Saat berinteraksi dan berada di lingkungan sosial, perilakunya akan sangat mengganggu.
Ada beberapa ciri yang menggambarkan anak yang mengalami gangguan perilaku, antara lain sebagai berikut.
1. Tidak mampu belajar
Tidak mampu belajar atau slow learner mungkin akan dialami oleh anak dengan gangguan perilaku. Hal ini bukan disebabkan oleh faktor kesehatan seperti cacat indera atau kelainan fisik lainnya.
Pada dasarnya, anak dengan kondisi ini memiliki kondisi fisik yang baik-baik saja, tetapi yang menghambat adalah keadaan psikologisnya.
2. Tidak bisa menjalin pertemanan
Anak dengan gangguan perilaku cenderung tidak bisa menjalin hubungan atau pertemanan dengan teman sebaya, bahkan orangtua dan gurunya di sekolah.
Perilakunya yang labil, emosional, dan berubah-ubah membuat anak menjadi individualis karena lingkungannya tidak bisa menerima keadaan tersebut.
3. Terobsesi terhadap sesuatu
Jika memiliki kesenangan, ia cenderung terobsesi sehingga tampak tidak wajar. Sebagai contoh, jika si Kecil menyukai boneka beruang, ia akan membawa boneka tersebut ke mana.