Lihat ke Halaman Asli

Desti Prastanti Rahmadani

Mahasiswa S1 Gizi Universitas Airlangga

Rempah, Bahan yang Dekat dengan Kita dan Manfaatnya

Diperbarui: 26 Juli 2022   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rempah, tentunya teman-teman banyak yang telah mengetahui dan mengenali rempah di sekitar kita. Rempah sendiri banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak makanan sehari-hari, belum lengkap rasanya memasak tanpa menggunakan rempah. Namun, apakah teman-teman sudah mengetahui apa itu rempah meskipun sering mendengar kata ini?

Rempah merupakan bagian dari tanaman yang memiliki kandungan rasa dan flavor yang lebih kuat dibandingkan dengan bahan lain yang digunakan saat memasak. Apabila kita mengenal herba (herbs) berasal dari bagian daun, maka rempah dapat berasal dari biji, buah, akar, batang, bunga, atau kuliit kayu dan biasanya dikeringkan. 

Rempah sendiri juga tidak hanya dimanfaatkan dalam masakan, rempah juga digunakan dalam beberapa upacara keagamaan tertentu dan dimanfaatkan sebagai obat alternatif yang alami. 

Rempah sendiri banyak mengandung bahan kimia aktif yang berperan dalam membantu tumbuhan tersebut untuk mempertahankan dirinya. Bahan kimia ini yang kemudian terasa sebagai aroma dari tanaman rempah tersebut yang kemudian juga disukai oleh manusia.

Rempah dengan bahan aktifnya memiliki banyak manfaat bagi manusia. Kita mungkin masih mengingat saat awal pandemi COVID 19 terjadi, banyak anjuran dari berbagai praktisi kesehatan untuk mengonsumsi sayur, buah, dan herbal seperti rempah. 

Tentunya anjuran ini bukan tanpa alasan, ada banyak komponen yang bermanfaat bagi kesehatan yang dapat membantu menguatkan imun tubuh terhadap zat patogen asing. Beberapa komponen rempah yang berdampak baik terhadap kesehatan tubuh seperti, zat antioksidan, zat antibakteri, dan kandungan yang dapat menurunkan lemak, terutama kolesterol jahat LDL.

Antioksidan merupakan zat yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh sehingga mampu mencegah penyakit degeneratif. Beberapa zat dalam rempah diteliti mampu untuk menghambat oksidasi lipid. Salah satu zat dalam rempah yang dapat berperan sebagai antioksidan adalah kurkuminoid dalam kunyit.

Kurkuminoid merupakan zat yang pemberi warna kuning yang bersifat sebagai antioksidan dan bermanfaat sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-inflamasi.

jahe mempunyai sifat antioksidan. Kemudian bahan lain yang dapat berperan sebagai antioksidan yakni beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol, dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan di atas vitamin E.

Rempah merupakan salah satu bahan antimikroba alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga pembusukan dan penurunan kualitas gizi dari makanan dapat dihambat. Komponen antimikroba dalam makanan, baik diproses ataupun tidak, dapat meningkatkan masa simpan dari suatu produk makanan.

Komponen rempah dan minyak esensial yang mengandung kelompok fenolic berperan sebagai bahan antimikroba, meskipun dalam komponen lain juga terkandung zat antimikroba. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa efek dari komponen fenolic ini bergantung dari dosis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline