Lihat ke Halaman Asli

Destavia Dwi Wijayanti

Mahasiswa/Gen Z

Shaka Butik dan Batik Ponorogo : Ketika Tradisi Bertemu Teknologi, Lahir Inovasi Pemasaran Digital yang Memukau

Diperbarui: 17 Januari 2025   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wirausaha Muda Camp, UMPO, Ekonomi Syariah 2024-2025

Foto Kegiatan Pelatihan Membatik

foto anak muda sedang pelatihan membatik

Pemasaran Digital adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan media digital dan internet untuk mempromosikan produk atau layanan kepada audiens yang lebih luas. Menurut Teori Neil Patel, Co Founder dari Neil Patel Digital mendefinisikan bahwa pemasaran digital sebagai tindakan menjual produk dan layanan melalui saluran online. Pemasaran digital mencakup semua bentuk promosi atau aktivitas pemasaran yang menggunakan media digital atau internet. Tujuannya adalah untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong peningkatan penjualan. Pemasaran ini memanfaatkan berbagai saluran online seperti media sosial dan e-commerce.

Pengertian dari Media Sosial adalah platform digital yang digunakan untuk berinteraksi, berbagi informasi, serta membangun hubungan antara individu atau kelompok sosial online. Sedangkan pengertian dari E-Commerce adalah kegiatan perdagangan atau transaksi jual beli yang dilakukan secara elektonik melalui platform digital seperti aplikasi atau situs web. Di era digitalisasi saat ini teknologi infomasi dan media sosial telah menjadi alat yang tak terpisahkan dalam mempromosikan produk local termasuk produk batik. Dengan pesatnya perkembangan platform digital, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Marketplace online, industry batik Indonesia kini memiliki peluang besar untuk menjangkau pasar global secara efektif.

Pemasaran Digital kini menjadi kunci sukses bagi banyak pelaku usaha, termasuk Sakha Butik dan Batik Ponorogo. Shaka Butik dan Batik Ponorogo, adalah sebuah brand local yang mengangkat keindahan, keunikan, dan nilai tradisional batik khas Ponorogo. Sakha Butik dan batik Ponorogo kini semakin dikenal luas berkat pemanfaatan teknologi informasi khususnya di sosial media. Dengan strategi pemasaran yang inovatif, Sakha Butik dan Batik Ponorogo perlahan berhasil menjangkau berbagai kalangan, dengan harapan bisa menjangkau pasar dalam negeri maupun mancanegara.Pak Widodo, pemilik Sakha Butik dan Batik Ponorogo, memulai perjalanan bisnisnya dengan cara sederhana—pemasaran dari mulut ke mulut. Namun, seiring perkembangan teknologi, beliau berinovasi menggunakan platform digital untuk memperkenalkan koleksi batik khas Ponorogo yang sarat akan nilai budaya.

Media Sosial Sebagai Kunci Utama Pemasaran

Dalam era yang serba digital saat kini, media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif untuk memasarkan berbagai produk. Sakha Butik dan Batik Ponorogo memanfaatkan berbagai macam platform digital seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, untuk memperkenalkan koleksi batik khas ponorogo yang memiliki corak yang unik dan kental dengan nilai budaya daerah. Sebelum menggunakan platform sosial media Pak Widodo selaku pemilik Shaka Butik dan Batik Ponorogo memasarkan produknya melalui teman ke teman atau mulut lewat mulut, dan memanfaatkan relasi antar teman. Akhirnya Sakha Butik dan Batik Ponorogo melakukan inovasi pemasaran produknya melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

''Awal produksi batik pemasarannya hanya mulut ke mulut dan mengajak kolaborasi teman, pada akhirnya kita menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram sampai 2024. Mulai tahun 2025 kemarin baru memasuki TikTok. Untuk Nama Akun Instagram @sabastore_ponorogo, Facebook @saba store ponorogo, TikTok @sabastroreponorogo . untuk akun TikTok kita live pada jam 15.30-17.30 dan untuk Shopee kita live pada 21.00-24.00 dengan adanya live ini kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan mempromosikan produk batik kita ke anak muda". Kata Pak Widodo pemilik Shaka Butik dan Batik Ponorogo.

Kolaborasi seperti ini terbukti efektif dalam menciptakan tren terbaru, dimana batik tidak lagi hanya dianggap sebagai pakaian formal tetapi juga dapat digunakan dalam gaya kasual dan kekinian dan dapat meningkatkan target pasar dari dalam maupun luar daerah.

Menggunakan e-commerce untuk Memperluas Pasar

Selain menggunakan media sosial, Shaka Butik dan Batik Ponorogo juga memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produknya seperti Shopee, dan TikTok Shop untuk menjangkau seluruh pasar dalam negeri maupun mancanegara. Banyak anak muda yang tertarik membeli produknya dengan menggandeng Duta Genre, Brand Ambasador asli Ponorogo, dan Kakang Senduk dengan tujuan  untuk menjangkau mangsa pasar yang harus dipikirkan bagaimana anak muda tertarik dengan batik produksi Sakha Butik dan Batik Ponorogo yang sebelumnya target pembelinya hanya pegawai kantor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline