Lihat ke Halaman Asli

Merokok samadengan Peduli?

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Adalah suatu hal yang tak lagi asing bagi mayarakat melihat kaum akademia menghisap kertas silinder panjang yang berisi tembakau. Ya! rokok sudah begitu dekat dengan dunia Mahasiswa. Jangankan Mahasiswa, realitanya banyak pelajar baik laki-laki maupun perempuan yang sudah berani menyentuh barang bernama rokok.

Sejuta kata, mereka (*Mahasiswa perokok) utarakan dihadapan masyarakat tentang hal apa yang mendasari mereka menyentuh rokok hingga akhirnya mereka menjadi perokok aktif. Umumnya, mereka mengatakan bahwasanya mereka merokok karena mereka adalah warga Negara yang baik, yang ingin menyumbang cukai secara aktif dan mengonsumsi rokok adalah bukti bahwa mereka mencintai Indonesia. Sekilas, apa yang mereka katakan memang cukup logis. Rokok memang sumber pencarian utama bagi masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, bagi petani tembakau dan juga ribuan karyawan pabrik. Dari rokok-lah, golongan tersebut mampu menghidupi diri dan keluarganya. Dan dari keberadaan pabrik rokok-lah pengangguran di Indonesia ditampung disana.

Umumnya mahasiswa yang secara aktif merokok selalu berdalih. Mereka mengatakan rokok mampu menghilangkan stress akan perkuliahan. Mungkin bukan hanya saya yang pernah mendengar pernyataan "saya merokok karna saya benci dengan tembakau, oleh karena itulah saya bakar satu per satu". Perkataan mereka begitu lucu di telinga kita selaku pendengar. Memang rokok menghasilkan pundi-pundi untuk Indonesia. Tapi tidak untuk kesehatan lingkungan kita! Mungkin sebagian besar dari perokok, merasa mereka peduli lingkungan, dengan cara mereka bergabung dalam aksi penanaman pohon.

Namun, coba kita renungkan! Apakah dengan merokok kita benar-benar tergolong dalam orang yang "baik dan peduli" ? Jika lebih dari setengah jumlah penduduk muda Indonesia adalah perokok aktif, bisa dibayangkan betapa besar sumbangan polusi udara yang dikirim Indonesia melalui rokok. Apakah anda (perokok) yang mengaku cinta Indonesia rela Negeri kita ini dimusuhi Negara lain, jika Indonesia terbukti memiliki peran yang begitu besar bagi Global Warming? Mungkin anda selaku perokok aktif mengaku bahwa anda telah ikut menyumbang satu atau puluhan pohon untuk ditanam di lingkungan anda sebagai bentuk cinta lingkungan dan sebagai salah satu cara menghadapi isu global warming yang semakin memanas dari tahun ke tahun. Namun, coba fikir lagi. Bandingkan jumlah rokok yang anda konsumsi per-harinya, berapa persen polusi udara yang anda sumbangkan dalam setahun dengan keberadaan pohon di lingkungan anda! Apakah anda selaku perokok aktif merasa jumlah pohon yang semakin menipis ini mampu menyerap semua gas beracun yang anda buang? Apakah anda masih merasa bahwa dengan merokok anda adalah orang yang peduli?

Kita sebagai Mahasiswa janganlah hanya bisa mengkritisi permasalahan yang terjadi di Indonesia dan Dunia. Jangan menunggu pemerintah untuk bergerak hingga pemerintah mengeluarkan kebijakan. Semua sudah bisa ditebak oleh masyarakat, kebijakan pemerintah akan berujung protes dari kalian wahai mahasiswa. Mahasiswa adalah sumber solusi bukan sumber masalah! Coba fikir lagi.

Ayu Destasiwi Estiaji

Mahasiswi S1 Manajemen 2010

Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline