Sebuah kutipan mengatakan "Masa muda tidak akan datang dua kali" Banyak yang mengartikan "Kalau ngga sekarang kapan lagi? Mumpung masih muda" Kebanyakan anak muda sekarang menggunakan kalimat tersebut untuk menormalisasi sebuah kenakalan seperti tawuran, mabuk, judi online dan pergaulan bebas lainnya. Namun, berbeda dengan salah satu mahasiswa dari Universitas Pandanaran yang bernama Ananda Ragil Zurry Fajri atau yang kerap disapa Ragil.
Sekitar tahun 2019 ia mulai membantu orang tuanya mengembangkan bisnis jajan pasar seperti Onde-onde, Molen, dan Gelek Mletek yang menjadi andalan.
Bisnis ini sudah berjalan dari tahun 2000, dimana orang tuanya mulai berjualan di kereta selama 5 tahun. Memasuki tahun 2006 pindah jualan di berbagai pasar daerah Demak.
Memulai bisnis diusia muda adalah tantangan besar bagi Ragil. Namun, memiliki keberanian adalah kunci dari keberhasilan.
Pada tahun 2019, Ragil dengan mantap bertekad ingin mengembangkan bisnis orang tuanya. Untuk proses produksi Onde-onde, Molen, dan Gelek Mletek dimulai dari membuat adonan sebelum tidur lalu di lanjut dengan proses penggorengan pada pukul 04.00 pagi dan biasa selesai sekitar pukul 06.00 pagi.
Kalau ditanya, seberapa capek sih saat proses pembuatan?
"Kalau capek ya capek, banget malah. Apalagi harus ngatur waktu antara belajar, main, dan jualan. Tapi harus diingat lagi tujuan awalnya apa?"
-Jawab Ragil
Setelah merasakan berjualan bolak-balik antara pasar satu ke pasar lainnya, Ragil memutuskan untuk melakukan kegiatan konsinyasi setor di lima warung sekaligus.