Lihat ke Halaman Asli

Dessy Yasmita

valar morghulis

Tips Mengajar di Rumah Selama "Stay at Home"

Diperbarui: 28 Maret 2020   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi belajar di rumah bersama anak (Thinkstockphotos via KOMPAS.com)

Saya gak ahli pendidikan. Ini hanya pengalaman saya bekerja dengan anak special needs dan anak dengan kesulitan belajar (child with learning difficulties). Semoga ada manfaatnya untuk yang kesulitan mengajar di rumah selama ada karantina wilayah.

1. Jangan maraton
Anak-anak tidak punya konsentrasi yang lama. Beri mereka 'break' atau istirahat.

Contoh: Anak TK bisa belajar selama 10 menit, istirahat 5-7 menit, lalu belajar lagi 10 menit. Sementara, anak yang lebih tua waktu belajarnya bisa lebih panjang.

2. Jangan monoton
Jangan duduk, dengar, kerjakan tugas. Ini mematikan kreativitas dan tidak mengembangkan daya pikir. Bagi 1 pelajaran menjadi beberapa segmen. Contoh, anggap saja ini untuk kelas 4-6 SD:
Segmen 1 penjelasan 10 menit.
Segmen 2 contoh soal untuk dipecahkan bersama. 5 menit.
Segmen 3 tanya jawab untuk melihat apakah anak paham dengan konsep. 5 menit.
Segmen 4 latihan mandiri. Beri beberapa soal untuk dipecahkan si anak. 10-20 menit.
Segmen 5 pembahasan. 5-10 menit.

3. Gunakan alat
Saat di segmen 1, jika terasa sulit menjelaskan, coba gunakan alat, mainan, foto, video atau apapun yang bisa membantu Anda dan si anak. Tidak semua anak paham hanya dengan mendengarkan. Bantuan visual (peralatan tadi) bisa membantu.

4. Kegiatan fisik
Anak-anak penuh energi. Jadi, kalau cuma duduk dan dengar, mereka cepat bosan dan gelisah. Akhirnya konstrasi hilang dan biasanya jadi gerak sana-sini. Anak-anak yang seperti ini senang dengan kegiatan fisik.

Contoh: Biarkan dia berlari keliling meja makan sekali, lalu harus stop dan menjawab pertanyaan dari Anda. Jika salah, dia hanya boleh berjalan cepat keliling meja sekali.

Pergi ke kebun dan buat mereka mencatat soal tanaman: membuat gambar, membubuhkan nama bagian si tanaman, kalau perlu membuat catatan harian perkembangan si tanaman.

5. Manfaatkan apa yang mereka suka
Anak suka menyanyi? Suka menari? Atau suka bercerita? Manfaatkan! Anak suka kartun Frozen, superhero, atau dunia binatang? Manfaatkan. Ini kesempatan baik menggunakan apa yang mereka suka sebagai bagian dari pelajaran.

Si anak boleh saja membuat gambar Elsa bercocok tanam, mengarang cerita Elsa mengunjungi daerah tropis, atau Batman harus berpikir bagaimana cara melakukan penghijauan.

6. Ganti jika tidak berhasil
Tidak semua orang bisa memahami sesuatu dengan 1 cara. Cara 1 bisa berhasil pada si X, tapi belum tentu berhasil pada si Y.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline