Lihat ke Halaman Asli

Dessy Yasmita

valar morghulis

Orbit

Diperbarui: 4 Januari 2019   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Embusan demi embusan menutupi wajahnya sebelum lenyap dalam udara. Dalam kompartemen bebas rokok ini, beberapa orang duduk di kursi masing-masing. Jendela-jendela berpenghuni terbuka. Jam segini memang sepi penumpang. Seorang perempuan berjalan agak terhuyung, seirama gerak kereta. Di tangan kanannya ada botol minuman. Ia segera duduk di seberang si perokok.Pria itu hanya melihat sekilas, fokusnya malah pada botol minuman si perempuan. Kopi botolan. Sambil mengisap rokoknya kembali, pria itu kemudian mengalihkan tatapan.

"Dua puluh menit lagi." Ia mendengar suara. Ketika menoleh, perempuan di seberangnya tersenyum.

"Apa harapanmu?"

Si pria bersandar, berpikir. Ia tak pernah begitu peduli selama ini. Baginya, hidup adalah soal hari ini. Ia memiringkan sedikit badannya, menatap perempuan di seberangnya. Rambutnya ikal, lipstiknya merah menyala. "Tidak ada," jawabnya.

"Sayang sekali." Si perempuan menjawab dengan nada simpati.

"Kau sendiri?"

Perempuan itu tersenyum samar. "Aku ingin mengelilinginya sekali lagi, dan lagi, dan lagi." Tatapannya entah ke mana.

Perempuan kasmaran, pikir si pria.

"Aku mencintainya, kau tahu, tapi aku juga mencintaimu."

"Apa?"

Perempuan itu tertawa. "Kau terlalu sibuk dengan dirimu. Kau tak pernah memperhatikanku. Mungkin aku terlalu kecil dari jarakmu. Jadi, sesekali kita bisa sedekat ini, luar biasa," katanya riang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline