Lihat ke Halaman Asli

Dessy Yasmita

valar morghulis

Kamar

Diperbarui: 23 Desember 2018   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : allevent.in

Sudah lebih dari sepuluh tahun Naba tak mengunjungi rumah sahabatnya. Sejak bekerja di ibukota, kesibukannya meningkat. Kunjungannya kali ini pun tak bisa lama. Kebetulan ia berada sejalur dengan kota yang harus ia inspeksi.

Tak banyak yang berubah dari Toro, sahabatnya. Sedikit kelihatan lebih tua. Tentu. Usia mereka sudah menjelang 40 tahun. Namun, rumah Toro sendiri tak banyak berubah. Rumah keluarga ini memang telah diurus Toro sejak menikah. Beberapa adiknya sudah pindah, ikut suami. Orang tuanya masih di sini, sehat.

Keramahtamahan rumah ini pun tak berubah. Sambutan hangat yang tulus langsung diberikan begitu Naba tiba. Seperti keluarga saja. Perjamuan pun langsung digelar dan makan siang yang menyenangkan terasa cepat berlalu. Malam hari pun sama. Setelah perjamuan, Naba dan Toro punya waktu untuk mengobrol. Setelah itu mandi dan bersiap tidur.

Meski tak banyak yang berubah, Naba dapat merasakan kalau rumah ini lebih sepi. Begitu malam, ada beberapa kamar yang kelihatan gelap. Ia menyadarinya saat keluar meninggalkan kamar mandi. Ada sebuah cabang lorong yang gelap. Naba mencoba mengingat-ingat, ruang-ruang apa yang ada di sana.

Belum ia berpikir banyak, sepintas ia melihat seseorang berjalan di kegelapan. Aneh.

"Siapa itu?" Naba mengernyit.

Tak ada jawaban. Sosok itu kemudian terlihat lagi, berjalan membelakanginya, menuju sebuah kamar.

Dengan waspada Naba mengikutinya. Pelan-pelan ia bergerak, memastikan langkahnya tak berbunyi.

Kamar itu mendadak terang. Naba bisa melihatnya dari celah pintu. Agak gugup, disentuhnya gagang pintu. Tangannya yang lain mengetuk. Tak ada jawaban. "Permisi," katanya, agak segan.

Pintu berderit terbuka. Kamar itu kosong. Jelas ini kamar salah satu anggota keluarga. Terlihat dari perabotan yang ada. Juga, ini pasti kamar wanita.

Naba merasa bersalah. Namun, bukankah aneh kamar ini terpisah dari anggota keluarga yang lain? Juga jadi satu-satunya kamar berisi di lorong ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline