Pernahkah Anda merasa bahwa kualitas sayur yang Anda miliki tidak optimal? Mungkin warnanya pucat dan tidak menarik, atau sayuran lebih cepat layu dan busuk. Jika Anda mengalami hal ini, teknik blanching adalah solusi yang layak untuk Anda coba di rumah.
Apa itu Teknik Blanching?
Secara umum, blanching atau blansir adalah proses pemasakan bahan makanan dengan uap air panas secara langsung pada suhu kurang dari dari 100°C selama kurang dari 10 menit.
Teknik ini bekerja dengan menginaktivasi enzim dalam produk pangan yang dapat menyebabkan penurunan mutu. Selain itu, blanching juga dapat membunuh mikroorganisme di dalam produk pangan.
Dilansir dari laman National Center for Home Food Preservation, blanching umumnya dilakukan dengan merendam sayuran dalam air panas atau uap panas. Setelah itu, sayuran ditiriskan dan direndam dengan air dingin di bawah suhu 60°F atau sekitar 16°C untuk menghentikan proses pemasakan.
Macam-macam Metode Blanching
Dikutip dari buku Proses Termal pada Pengolahan Pangan, terdapat tiga metode blanching yang dapat dilakukan antara lain:
1. Blanching Air Panas (Hot Water Blanching)
Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan. Metode ini tidak jauh berbeda dengan perebusan sayur pada umumnya. Peralatan yang digunakan dapat ditemukan pada skala rumah tangga, baik panci maupun ketel air.
Kelebihan dari metode ini adalah proses yang sederhana dan efisien dalam penggunaan panas. Namun, metode ini sulit diterapkan pada komponen sayur yang mudah larut air, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
2. Blanching Uap Panas (Steam Blanching)
Blanching uap panas merupakan proses pemanasan sayuran dengan mengandalkan uap air sebagai medium panas. Metode ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan blanching air panas.
Metode ini tidak jauh berbeda dengan teknik mengukus pada umumnya yaitu menggunakan panci pengukus, dimana sayuran diletakkan pada wadah berpori di atas uap air sehingga tidak ada kontak dengan air.