"Bosen nih lihatin jalan mulu. Enaknya ngapain nih?" Tanya Arthur sambil mencari-cari sisa makanan di bungkus Cheetos. Adiknya, Robin, rebahan sambil melamun.
Jalanan tol Pantura cukup lengang pagi itu. Arthur, Robin bersama kedua orang tuanya sedang pulang mudik dari Yogyakarta menuju Jakarta. Bapak duduk di kursi kemudi, istrinya, Mama duduk di bangku sebelah sopir sambil menikmati sebungkus Cheetos.
Arthur dan Robin duduk di kursi belakang. Arthur sudah menginjak remaja, kelas 8 SMP. Dia duduk dengan tidak nyaman di kursi belakang karena badan dan kakinya yang sudah memanjang. Robin kebalikannya, usianya baru sembilan tahun. Jadi, mirip dengan Arthur empat tahun lalu, bagi dia mobil bagian belakang cukup lapang dan nyaman. Dia bisa rebahan dengan kaki dinaikkan ke kursi.
Buku-buku Lima Sekawan dan What-If nya Randall Munroe sudah selesai dibaca, makanan sudah tersisa sampah-sampahnya. Mereka berdua melihat jalanan sampai bosan. Apalagi sepanjang jalan tol pantura tidak banyak pemandangan menarik yang bisa dilihat.
"Bagaimana kalau mendengarkan Pandji?" Bapak mengusulkan
"Pandji yang mana?" Robin yang tampaknya melamun ikut menimpali
"Pandji, stand up komedian. Kayaknya ada postingan baru nih di Yotubenya. Coba Mama buka channelnya Pandji, trus lihat video-video barunya".
Sambil membersihkan jari-jarinya yang pastinya asin dari sisa-sisa remahan Cheetos, Mama membuka aplikasi Youtube di handphone, mencari-cari kanal Pandji
"Yang ini saja ya, video lama tapi tampaknya belum pernah didengerin", Mama memberi usulan, lalu mulai men-setting bluetooth handphone agar bisa terkoneksi dengan audio mobil.
Mereka berempat terdiam dan sesekali tertawa mendengarkan Pandji bercerita. Pandji memang seorang story teller yang keren. Mereka mendengarkan rekaman stand-up satu ke berikutnya. Kemudian, dari stand-up, pindah ke podcast. Perjalanan sekitar 8 jam jadi tidak terasa.