Lihat ke Halaman Asli

Amir Harjo

Bekerja sebagai analis data di salah satu consumer goods

Banyak Jalan Menuju Puncak, tetapi Tidak Seperti yang Anda Kira

Diperbarui: 7 Juli 2024   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Bayangkan kamu tinggal di Jakarta, punya keluarga dan bekerja dengan giat tiap hari. Kira-kira aktivitas apa yang bisa kamu lakukan ketika ada long weekend ataupun liburan sekolah?

Bagi yang karirnya cukup moncer dan memiliki uang berlebih, pergi ke Bali dan Singapura mungkin adalah pilihan yang cukup nyata.

Untuk yang dananya tidak melimpah, pergi ke Ancol, Anyer ataupun Puncak adalah jawabannya.

Dan ketika membicarakan Puncak, maka yang terbayang adalah hawanya yang dingin, sejuk, dan pemandangan yang indah.

Banyak ragam aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari wisata kuliner, hiking, menginap di hotel atau villa, berkemah ataupun ke tempat wisata dengan pemandangan gunung atau sungai yang menawan.

Saya, istri dan anak-anak saya juga menjadikan puncak sebagai salah satu opsi ketika kami memiliki waktu luang. Dan karena sudah beberapa kali kami ke Puncak, jadi kami paham bahwa ada banyak jalan menuju puncak, tidak hanya melalui jalan Ciawi yang cukup padat.

Suatu waktu dulu, ketika masa liburan sekolah, kami berencana menginap di suatu hotel di suatu lembah. Sebelum menuju kesana, kami mampir dahulu ke Taman Safari.

Sudah menjadi kebiasaan kalau sesekali kami juga mengecek media sosial. Ternyata saat itu, jalan menuju puncak sedang ditutup karena ada longsor.

Padahal hotel kami ada disisi sebelah lain puncak dan uang pun sudah dibayar. 

Tentu saja melewati jalan yang biasa akan memakan waktu karena harus menunggu sampai jalan sudah dibuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline