Lihat ke Halaman Asli

Amir Harjo

Bekerja sebagai analis data di salah satu consumer goods

Makhluk Bertalenta dan Tidak Kaya

Diperbarui: 12 Juli 2024   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Unsplash

Misalnya kamu ada dalam ruangan yang berisi 100 orang. Kalau kamu ditanya,

"Tinggi badanmu di bawah rata-rata atau di atas rata-rata?"

"Kira-kira kecerdasanmu apakah di atas rata-rata atau di bawah rata-rata?"

"Apakah kemampuan mengemudimu diatas rata-rata atau di bawah rata-rata?"

Bagaimana kamu akan menjawabnya? Untuk pertanyaan pertama, mungkin akan menjawab cukup akurat. Kamu tahu tinggi badanmu berapa, kamu bisa melihat tinggi badan orang-orang disekitarmu berapa dan kamu bisa mengira-ngira posisimu ada di mana.

Untuk pertanyaan kedua, kamu sudah pengalaman bersekolah cukup lama. Kamu sudah pengalaman bertahun-tahun sekolah dan tahu nilaimu berapa. Kamu mungkin juga pernah tes IQ. Kamu tahu posisimu dimana, cuma mungkin tidak terlalu akurat. Karena, bisa jadi ada pertanyaan lanjutan, kecerdasan yang mana? Saya mungkin bagus disatu hal dan tidak bagus dihal yang lain.

Untuk pertanyaan ketiga, cara menjawabnya cukup susah. Kalau kamu bisa menyetir dan tidak pernah kecelakaan, atau ada insiden kecil-kecil di jalan, berarti seperti kebanyakan orang, mungkin kamu akan merating kemampuan mengemudimu sedikit diatas rata-rata. Dan anda tidak sendiri.

Ketika mengukur talenta yang ukurannya tidak terlalu jelas, orang kebanyakan sangat percaya diri. Menurut peneliti, fenomena ini disebut sebagai overconfident effects.

Fenomena ini cukup menjamur di banyak bidang. Misalnya, menurut Taleb, 84 persen laki-laki Perancis menganggap bahwa mereka adalah seorang kekasih (lovers) diatas rata-rata. Dalam survey yang lain, 93 persen dari mahasiswa di Amerika menganggap diri mereka seorang pengemudi diatas rata-rata. Dan, 68 persen dosen di Universitas Nebraska menganggap diri mereka sebagao top 25 persen untuk kemampuan mengajar. Tanpa overconfident effect, seharusnya angkanya 50 persen di bawah rata-rata dan 50 persen di atas rata-rata.

Tapi, jangan menganggap bahwa overconfident ini buruk. Karena tanpa overconfident ini, mungkin banyak orang yang tidak mau mengambil resiko berlebih, misalnya menjadi seorang pengusaha. Seorang pengusaha pasti memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi meskipun tinggal kegagalannya juga sangat tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline