Lihat ke Halaman Asli

Dessy Rahmayani

Mahasiswa Agroteknologi'18

Inovasi Perangkap Nyamuk Sederhana dari Bahan Alami

Diperbarui: 19 Juli 2021   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

NGANJUK  Mahasiswa Kelompok 63 Universitas Trunojoyo Madura yang melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ditempatkan di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang dibimbing oleh Dr. Masduki, M. Pd. Penulis membuat Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu inovasi mengenai pembuatan perangkap nyamuk sederhana dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat disekitar kita. Kegiatan pembuatan inovasi ini melibatkan siswa/siswi kelas 3 SDN 1 Betet. Harapannya siswa dapat mengetahui cara pembuatan dan manfaat perangkap nyamuk sederhana yang terbuat dari bahan alami tersebut serta dapat meningkatkan kreativitas siswa/siswi.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit epidemis yang disebebkan oleh virus dengue dengan vector nyamuk Aedes aedgypti dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia (Vitaningtyas et al. 2019). Perlu adanya upaya pengendalian penyakit DBD baik secara kimia maupun alamiah. Namun bahan aktif atau senyawa kimia sintetik yang terkandung dalam insektisida akan menyebabkan sifat resisten pada nyamuk karena sering digunakan, menyebabkan polusi udara, menimbulkan bau yang menyengat dan juga menyebabkan sesak nafas sehingga berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, inovasi mengenai pembuatan perangkap nyamuk dengan bahan alami sangat diperlukan dimasa sekarang guna keamanan manusia.

Perangkap nyamuk (trapping) dengan metode alamiah adalah pengembangan alat perangkap nyamuk dengan menggunakan bahan alami yaitu fermentasi gula dan penggunaan serai wangi yang murah, aman dan mudah digunakan. Fermentasi gula mengeluarkan beberapa senyawa kimia seperti etanol, asam laktat, dan hydrogen yang efektif untuk merangkap nyamuk berwarna hitam baik didalam atau diluar ruangan sampai 14 hari (Haqiqi et al. 2018). mengandung dua senyawa kimia penting yaitu Sitronelal dan Geraniol yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk (Manurung et al. 2011). Selain itu juga sebagai aromatherapy antiokasidan pada serai wangi dapat menangkal radikal bebas atau dapat dijadikan sebagai pembersih ruangan dari banteri atau virus.

Dokpri

Cara pembuatan alat perangkap nyamuk tersebut membutuhkan alat dan bahan antara lain botol bekas, gunting, solatip, plastik hitam, air 1,2 L, ragi 1 bks, serai wangi 2 batang, dan gula merah 250 gram. Prosedur pembuatannya sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memotong kecil-kecil  gula merah

3. Merebus ait hingga mendidih

4. Memasukkan gula merah dan serai yang sudah digeprek kedalam rebusan air hingga larut

5. Setelah larut, air gula merah didinginkan

6. Memotong botol bekas menjadi dua bagian, bagian atas dimasukkan pada bagian bawah dengan posisi botol terbalik dan jangan sampai ada lubang

7. Lapisi botol dengan plastik hitam sampai rapat, namun bagian atas tetap dibiarkan terbuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline