Lihat ke Halaman Asli

Dessy Rahmayani

Mahasiswa Agroteknologi'18

Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah Menjadi Sirup Kulit Bawang Merah

Diperbarui: 17 Juli 2021   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

NGANJUK – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada tahun ajaran 2020-2021 mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan Tema “Bangkit di Masa Pandemi”. Seperti yang diketahui bahwa saat ini telah terjadi penyebaran wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan di daerah masing-masing atau berdasarkan domisili mahasiswa. Hal ini bertujuan agar mencegah penyebaran wabah Covid-19 dan kegiatan Pengabdian dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Pemerintah Indonesia yaitu menjalankan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Membatasi Mobilisasi).

Kelompok 63 melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk yang dibimbing oleh Dr. Masduki, M. Pd. Berdasarkan tema kegiatan Pengabdian, penulis membuat program kerja yakni dengan memanfaatan limbah kulit bawang merah diolah menjadi sirup kulit bawang merah. Sirup kulit bawang merah adalah produk olahan yang terbuat dari limbah kulit bawang merah yang dilakukan dengan cara sederhana sehingga dapat mengurangi jumlah limbah domestic. Selain itu, kulit bawang mengandung senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh dan dapat memperbaiki perekonomian jika inovasi produk olahan ini dikembangakan menjadi usaha oleh masyarakat khusunya di Desa Betet.

Dok. pribadi

Bawang merah (Allium cepa L.) kaya akan dua kelompok phytochemical (Flavonoid dan alkenyl sulphoxidessistein) yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Usman. 2020). Selain umbi dari bawang merah yang dapat dikonsumsi, kulit bawang merah juga dapat dimanfaatkan karena memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Kulit bawang merah mengandung serat, kandungan  nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, senyawa tanin, saponin, glikosida dan flavonoid terutama quercetin. Flavonoid merupakan senyawa bioaktif yang menunjukkan berbagai aktivitas yang berguna, seperti antioksidan, antidermatosis, kemopreventif, antikanker, maupun antiviral. Antioksidan merupakan zat penangkal radikal bebas yang memiliki peranan penting dalam menghambat proses oksidasi lipida (Rahayu et al. 2017). Selain itu, juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh yang mana saat ini sangat dibutuhkan tubuh agar tidak terpapar Covid-19.

Pembuatan sirup kulit bawang merah ini membutuhkan alat yaitu kompor, panci, sendok masak (irus), saringan, dan wadah (botol/mangkuk). Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu kulit bawang merah (500 gr), air (500 ml), gula pasir (500 g), kayu manis (1 batang), daun pandan (1 lembar) dan vanili. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

  1. Cuci kulit bawang merah sampai bersih
  2. Rebus air dan kulit bawang merah sambil diaduk sampai mendidih dan keluar kandungan flavonoid sehingga air rebusan menjadi warna merah kecoklatan
  3. Saring kulit bawang merah dari air rebusan
  4. Masak kembali air rebusan dengan menambahkan gula pasir, kayu manis, daun pandan dan vanili secukupnya sampai mendidih
  5. Dinginkan air rebusan lalu masukkan dalam wadah dan simpan dalam lemari pendingin

Dok. pribadi

Sirup kulit bawang merah dapat bertahan ± 2 minggu dalam suhu dingin. Jika sirup mulai terlihat ada kerak dibagian atas, maka dianjurkan untuk tidak dikonsumsi. Manfaat sirup kulit bawang merah antara lain :
  1. Meningkatkan imunitas tubuh
  2. Menurunkan tekanan darah dan gula darah
  3. Mempertahankan sistem kardiovaskular untuk mengurangi resiko terkena penyakit otak
  4. Mengatasi keram otot
  5. Merawat kulit dan rambut
  6. Menangkal penyakit kanker

Dengan adanya inovasi olahan sirup kulit bawang merah ini harapannya dapat mengurangi jumlah limbah domestic dan menambah kreativitas masyarakat. Selain itu juga dapat menjaga kesehatan tubuh serta memperbaiki perekonomian masyarakat akibat adanya wabah Covid-19. (Dessy Rahnayani, Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok63)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline