Lihat ke Halaman Asli

Evaluasi Timnas U-23 Pasca SEA GAMES XXVI

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

SEA Games XXVI di Indonesia memang telah berakhir, tapi suasana SEA Games masih melekat di hati saya. Saya sangat terpesona dengan permainan Timnas U-23 yang sekarang ini, sungguh bagus. Sayangnya kita kalah angka ketika adu pinalti saat pertandingan Final SEA Games XXVI melawan Malaysia. Indonesia mendapat 3 gol dari 5 tendangan, sedangkan Malaysia mendapat 4 gol dari 5 tendangan. Permainan, semangat dan kerja keras Garuda Muda luar biasa. Mulai dari lini belakang sampai bagian depan terlihat lebih bagus dibandingkan dengan Timnas Senior, bahkan ada usulan dari sebagian teman-teman saya agar Timnas U-23 dijadikan Timnas Senior. Saya sebagai pengamat sepakbola akan memberikan opini saya terkait pemain Timnas U-23 yang kemarin bermain di Final SEA Games XXVI melawan Malaysia, mungkin dapat dipertimbangkan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Mulai dari penjaga gawang hingga barisan penyerang Indonesia.

  • Penjaga Gawang

Kurnia Meiga yang ditunjuk sebagai penjaga gawang Garuda Muda tampil di setiap pertandingan dengan sangat gemilang. Baru kali ini saya melihat penjaga gawang Indonesia yang sehebat dia, jauh lebih hebat dibandingkan dengan penjaga gawang Timnas Senior di AFF Cup 2010 lalu, Markus. Meiga mampu mengatasi dan menangkap bola dengan sangat baik, selama SEA Games XXVI berlangsung, Meiga hanya kemasukan 2 gol, yaitu 1 gol dari tendangan pinalti Thailand dan 1 gol dari tandukan pemain Malaysia saat Final SEA Games. Meiga sangat pantas untuk dijadikan penjaga gawang Timnas Senior.

  • Barisan Pertahanan

Diego, Abdul Rahman, Gunawan dan Kipuw juga bermain baik dalam mengantisipasi datangnya bola dan memberikan umpan serta merebut bola dari pemain lawan. Banyak serangan datang yang dapat dicegah oleh barisan pertahanan ini, kerjasama dan disiplin mereka membuat pertahanan belakang Indonesia sulit ditembus. Ada kelemahan yang saya lihat pada barisan pertahanan ini, yaitu ketika tendangan sudut. Saat lawan mendapat kesempatan tendangan sudut, dan langsung mengumpan ke daerah kotak pinalti kita, ada saja pemain lawan yang tidak dapat dijaga oleh pemain bertahan kita. Kondisi ini yang menyebabkan Indonesia kemasukan bola di pertandingan final, berkat tandukan dari pemain Malaysia. Selain dari itu, permainan lini belakang sudah sangat baik. Hanya itu saja kelemahannya, semoga mereka dapat lebih mengantisipasi agar pertahanan Indonesia menjadi lebih kuat.

  • Barisan Tengah

Berlanjut ke barisan tengah, disana ada Egi, Dirga, Andik dan Okto. Barisan tengah ini memiliki tugas yang lebih berat, selain mengantisipasi datangnya bola ke daerah pertahanan, mereka juga harus bisa memberikan umpan kepada pemain penyerang. Bola lebih dominan bermain di barisan tengah dibandingkan barisan lainnya. Egi mampu menjalankan tugasnya sebagai kapten dengan sangat baik. Penampilan Kapten Garuda Muda tersebut sangat semangat di setiap pertandingan. Sebagai contoh, ketika melawan Vietnam, Egi maju ke daerah pertahanan lawan, Egi dijatuhkan dari belakang oleh pemain lawan, ketika jatuh, responnya sangat bagus. Egi langsung bangun lebih cepat dari lawan dan menggocek pemain tersebut, bahkan Egi berhasil melakukan tembakan degan sangat keras. Sayangnya bola melaju ke atas gawang. Egi pun juga sukses dalam mengatur kombinasi serangan dan memberikan umpan. Kemudian Dirga, pemain tengah yang bermain dengan baik. Dirga mampu mengatasi datangnya bola dan mencegah pemain lawan masuk ke daerah pertahanan.  Lalu ada Andik, yang bermain di sayap. Andik mampu berlari membawa bola dengan kecepatan tinggi dan akurasinya sangat tepat dalam memberikan umpan. Selanjutnya ada Okto, pemain sayap yang juga memiliki kecepatan tinggi ini memberikan umpan cantik yang beberapa kali membuahkan gol, baik dari tendangan sudut, umpan lambung, maupun umpan terobosan secara langsung. Okto juga  memiliki pengalaman di Timnas Senior.

  • Barisan Penyerang

Terakhir adalah barisan penyerang, disana ada Titus Bonai yang akrab dipanggil Tibo dan Patrich Wanggai. Duet dari kedua striker ini sangat bagus dan membuat pertahanan belakang lawan kerapkali kewalahan. Tibo memiliki kecepatan tinggi, kemampuan menggocek lawan yang sangat baik dan tendangan yang keras. Tibo juga menjadi pemain unik di SEA Games XXVI, karena setiap ada kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan tendangan sudut ataupun tendangan bebas, Tibo pasti memegang jala gawang lawan. Hal tersebut bukan ritual mistis atau apapun namanya, hanya saja dengan memegang jala gawang lawan tersebut, Tibo dapat merasakan kalau bola bisa masuk dan membuahkan gol. Walaupun kelakuan Tibo ini dinilai usil dan mendapat peringatan oleh wasit. Patrich Wanggai, striker yang memiliki akurasi tinggi ini menjadi pencetak gol terbanyak untuk Garuda Muda. Akurasi yang tinggi dan tendangan yang keras menjadi cirri khasnya dalam melakukan tembakan. Patrich berhasil mencetak 2 gol dari eksekusi tendangan bebas, yaitu 1 gol ketika melawan Kamboja dan 1 gol ketika melawan Vietnam. Sayangnya ketika final, kondisi Patrich sedang dalam cedera, tetapi Patrich menyembunyikannya. Walaupun disembunyikan, ternyata pelatih Rahmad Darmawan mengetahuinya, sehingga memaksa Patrich untuk istirahat dan digantikan. Itulah penilaian pribadi saya untuk kinerja pemain Timnas U-23 yang kemarin bermain. Diharapkan mereka tetap semangat walaupun telah gagal meraih medali emas. Yang terpenting bukanlah kemenangannya tetapi usaha untuk mencapainya. Kegagalan seringkali terjadi dan Itu biasa dalam kehidupan kita. Yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih baik adalah bagaimana reaksi kita terhadap kegagalan tersebut.

Terimakasih Garuda Muda telah bermain dengan usaha yang optimal. Saya sebagai rakyat Indonesia bangga dengan kalian.

Sumber : http://inginsekalisehat.wordpress.com/2011/11/24/evaluasi-timnas-u-23-pasca-sea-games-xxvi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline