Lihat ke Halaman Asli

DesoL

TERVERIFIKASI

tukang tidur

Seolah-olah Aku akan Mati

Diperbarui: 11 Maret 2016   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pic: pixabay.com"][/caption]

Seolah-olah aku akan pergi meninggalkan kamu yang tak pernah kembali. Pergi ke barat tempat di mana senja dikuburkan lalu duduk berlama-lama di atas nisan.

Seolah-olah pergiku itu untuk menahan rindu yang gagal menjadi abu. Rindu itu telah dimasukkan ke dalam perapian dan dikutuk oleh wanita-wanita yang mengganggap dirinya paling suci.

Seolah-olah aku sedang berada di atas jembatan tertinggi dan terlihat akan bunuh diri. Aku itu hanya butuh selangkah saja untuk bisa bertemu Tuhan dan meyakinkan diriku bahwa Tuhan itu benar-benar ada.

Seolah-olah aku sedang melihat ke bawah dari atas jembatan tertinggi itu. Aku melihat tulang-tulang kering di makan anjing yang kuyakini adalah tulang-tulang tetanggaku yang mati.

Seolah-olah punggungku ini ditumbuhi sayap yang kemudian mengepak berkali-kali sebelum kurasakan tubuhku melayang. Sayap ini tidak membawaku menemui Tuhan, melainkan menemui kamu.

Seolah-olah aku sedang berdiri di depan kamu yang telah mematung seribu tahun lamanya. Aku memelukmu yang telah menjadi batu dan menciumimu melebihi ciuman seorang istri kepada suaminya.

Seolah-olah aku mengucapkan sepotong kalimat perpisahan kepada kamu untuk kemudian berjalan menuju dunia orang mati. Dunia di mana kamu tidak akan pernah ada di sana.

Seolah-olah napasku hanya tinggal satu embusan saja yang akan aku embuskan bersama rindu yang mungkin akan menghidupkanmu. Rindu yang tidak akan pernah aku jamah untuk kedua kali.

Seolah-olah aku memang akan mati. Dan itu benar adanya.

Seolah-olah saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline