Lihat ke Halaman Asli

DesoL

TERVERIFIKASI

tukang tidur

Peb...

Diperbarui: 1 Oktober 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gambar : hdwallpapers.cat"][/caption]

Peb...

Kupanggil namamu sekali. Mari kita pergi. Tinggalkan semua senjata pada pekat yang kini tak lagi kuingin. Kulepaskan celanamu, lepaskanlah kutangku. Taruh kedua iblis itu pada tungku sesal. Bubuhkan racun pada penutupnya hingga matilah ular-ular yang hendak bebaskannya.

Peb...

Kupanggil namamu dua kali. Mari kita pergi. Lalukan diri dari tungku sesal. Punggung kita telah tumbuh sepasang sayap. Segera kepakkan. Terbang! Berlombalah kita menamai awan: Peb, Des, Peb, Des, Peb, Des, hingga tak ada lagi yang tersisa tanpa nama, kita.

Peb...

Kupanggil namamu tiga kali. Mari kita pergi. Lalukan diri dari awan-awan bernama kita. Kembali kepakkan sayap, turun ke bumi. Mendaratlah kita pada hutan jati. Kau dan aku sembunyi untuk kemudian saling cari. Ukirlah hati pada pohon jati, setiap kita saling temukan diri.

Peb...

Kupanggil namamu empat kali. Mari kita pergi. Lalukan diri dari hutan jati. Hujan turun tanpa permisi. Semakin lebat, basahi diri. Kau bawaku sembunyi dari hujan. Pada sebuah podok kecil, kau nyalakan api. Kayu-kayu mulai terbakar, hangatlah diri.

Peb...

Kupanggil namamu lima kali. Mari dekatkan diri. Abaikan perapian juga hujan yang enggan berhenti. Mulailah nikmati malam ini, di mana hanya ada kau dan aku. Rampaslah sepiku dengan belaimu dan aku akan alirkan cinta pada darahmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline