Lihat ke Halaman Asli

Deslina Hulu

Mahasiswa

Pemimpin yang Berjiwa Melayani

Diperbarui: 8 April 2024   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Pada umumnya, kata "Pemimpin" menjadi rebutan bagi banyak orang. Mengapa?, karena ketika seseorang menjadi pemimpin, maka banyak orang menganggap mereka telah berhasil merebut posisi tertinggi dan mempunyai otoritas atau kuasa dalam segala hal, sehingga banyak orang berbondong-bondong menawarkan diri untuk menjadi pemimpin. Ketika mereka berhasil menjadi pemimpin, hasil yang mereka dapatkan atau yang dicapai tidak seperti harapan diawal, alhasilnya kegagalan terjadi di dalam masa kepemimpinan diri sendiri. Hal ini terjadi, karena basic ketika ingin menjadi pemimpin kurang. Terkhusus pemahaman akan tugas dan tanggungjawab seorang pemimpin. Seorang pemimpin, baik pemimpin secara general maupun pemimpin dalam sebuah organisasi Kristen, haruslah menyadari akan pentingnya arti dari "pemimpin". Kegagalan sering sekali terjadi, karena pemimpin hanya berfokus kepada dirinya sendiri, bukan kepada apa yang sedang ia pimpin. 

Namun, berdasarkan teori yang dipelajari selama belajar tentang "Leadership", ada banyak arti dan faktor-faktor yang menjadi tuntutan bagi seorang pemimpin, namun hal tersebut masih belum diketahui oleh banyak pemimpin yang saat ini sedang memimpin. Salah satu hal yang harus diketahui oleh seorang pemimpin ialah kepemimpinan itu bukan hanya sekedar mengklaim otoritas atau kuasa sebagai pemegang kendali dalam organisasi tersebut. Akan tetapi, seorang pemimpin yang baik dan benar ialah pemimpin yang memiliki jiwa yang mau melayani "Lead Servant terhadap semua yang dipimpinnya. Terkhusus, pemimpin-pemimpin Kristen saat ini. Namun kenyataannya, banyak pemimpin Kristen gagal dalam menerapkan arti kepemimpinan tersebut. Salah satunya, pemimpin gereja ( HKI Sihotang Resor Marturia Tamba), yang saat ini sedang dipimpin atau digembalai oleh Pdt. B. Sibarani, S.Th. 

selama dua bulan lebih bersama-sama melayani dengan Pdt. Sibarani, penulis melihat bahwa jiwa kepemimpinan tidak ada pada diri Pdt tersebut. Kepemimpinannya, ia jadikan sebagai alat untuk memuaskan keinginannya sendiri dan sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang baginya. Ia seorang pemimpin yang mengklaim otoritasnya dan berkuasa terhadap jemaat-jemaatnya, sehingga jemaatnya tunduk kepada pendeta tersebut karena tekanan. Perilaku-perilaku yang seperti ini, sering sekali menjadi masalah bagi setiap orang yang menjadi pemimpin gereja. Terlebih lagi, jika seorang pendeta hanya menginginkan dan menuntut jemaat untuk selalu melayani dirinya, hanya dikarenakan dirinya seorang pemimpin. Karena hal ini merupakan masalah dalam sebuah kepemimpinan, maka apa sebenarnya yang harus dilakukan oleh seorang calon pemimpin sebelum memimpin sebuah organisasi Kristen/gereja ? Hal inilah yang akan dijawab oleh penulis, melalui tulisan ini. 

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepemimpinan

Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang lain. Secara Etimologis, kepemimpinan atau leadership (bahasa Inggris) berasal dari kata "To Lead yang berarti memimpin, sehingga dapat dimengerti bahwa bahwa kepemimpinan adalah tindakan atau aksi yang dilakukan seseorang yang dipercayakan sebagai pemimpin, untuk mempengaruhi. Pemimpin atau Leader yang bertugas untuk memimpin anggota disekitarnya. kepemimpinan (Leadership) yang artinya kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi pihak lain untuk melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama. Sedangkan menurut KBBI memimpin adalah mengepalai, memandu, membimbing, memegang tangan seseorang untuk dibimbing dan ditunjukkan jalan, melatih, mendidik, mengajar agar dapat mengerjakan sendiri. 

Menurut Invacevich, Konopaske, dan Matteson dalam bukunya Sutarto Wijono Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi mengatakan bahwa kepemimpinan adalah "As the process of influencing others to facilitate the attainment of organization relevant goals". Oleh karena itu, untuk menjadi pemimpin tidaklah harus menjadi pemimpin organisasi atau institusi yang formal, melainkan dalam hal informal pun bisa. 

Dalam Alkitab tidak ada yang secara spesifik menjelaskan makna dari kata Kepemimpinan atau pemimpin". Namun, teladan-teladan dari beberapa tokoh yang memimpin umat/jemaat/kelompok tertentu banyak disajikan, bagaimana mereka dipilih Allah untuk memimpin. Namun, dalam beberapa kasus, dapat disimpulkan bahwa bagaimana Allah berkontribusi dalam memilih orang-orang untuk dijadikan sebagai pemimpin yang mampu memberikan possitive effect bagi orang-orang sekitarnya. 

Untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh positif, seseorang haruslah memiliki jiwa yang rendah hati, jiwa yang mau melayani, pemahaman yang benar akan tugas dan tanggungjawab besar seorang pemimpin dan belajar banyak hal terkait teladan-teladan dari tokoh Alkitab. Salah satu hal yang harus dimengerti dan dilakukan oleh seorang pemimpin ialah, memiliki karakter yang benar dan meneladani Yesus Kristus. Demi mencapai keberhasilan seorang pemimpin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh calon-calon pemimpin Kristen ataupun yang sedang memimpin. 

2.2. Memiliki Sifat Kepemimpinan Yesus

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline