Lihat ke Halaman Asli

Deslina Hulu

Mahasiswa

Berbohong, Untung atau Rugi?

Diperbarui: 15 Oktober 2022   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang mempunyai perspektif masing-masing tentang makna "Berbohong". Ada beberapa kelompok mengatakan bahwa berbohong itu tidak salah jika itu berdampak baik, bagi seseorang. Ada juga, beberapa kelompok yang mengatakan bahwa berbohong itu salah dan tidak dapat dibenarkan. Keberagaman pendapat, membuat orang semakin bingung, apakah berbohong dapat di benarkan atau satu hal yang harus dihindari. Ada sebuah contoh atau ilustrasi. 

Seorang anak  remaja yang berusia 14 tahun menghilangkan Handphone ibunya, ketika ibunya bertanya, anak itu bingung dan berusaha mencari cara agar ibunya tidak mendesak dia untuk mengembalikan android ibunya tersebut. 

Semakin dia berpikir semakin membuat dia bingung dan harus berbuat apa. Tetapi satu hal yang muncul dalam benaknya, ialah berusaha menutupi fakta bahwa android ibunya telah rusak dengan cara berbohong.  

Anak tersebut terpaksa berbohong, karena ia takut, ibunya  akan memarahi dia. Si anak berkata " Ibu, Handphone ibu sedang di charger  dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengisi daya". Jawaban anak tersebut logis dan ibunya Terima. Namun, itu jawaban yang hanya menyelamatkan sang anak sementara waktu. 

Anak remaja yang masih berusia 14 tahun, berusaha memberikan jawaban yg melegakan atau jawaban yang tidak mengkhawatirkan ibunya dengan cara yang berbohong. Mengapa demikian?? Karna sangat anak takut, ibunya akan memarahi dia dan mungkin akan menghukum dia. Apakah kebohongan anak remaja ini bisa di benarkan atau sebaliknya? Penulis melihat dari segi pandangan etika Kristen. 

Secara universal, berbohong adalah satu bentuk moral yang salah, demikian juga Firman Tuhan, tidak pernah mengajarkan  siapapun untuk berbohong. Maka dalam hal ini, dalam dunia etika Kristen. Ada satu paham yang mengatakan, bahwa " berbohong itu benar (jika berorientasi pada kasih). Nama Paham ini adalah  Situasionalisme. Pandangan ini memiliki kelebihan yakni menghargai aturan atau normal yang universal, tetapi ada juga kekurangannya yakni tidak memiliki nilai intrinsik. 

Maka kesimpulan nya, berbohong tidak menguntungkan. Bagi kaum Kristen, berbohong itu tetap salah dan harus di tolak. Justru berbohong merugikan dan membuat kepribadian seseorang rusak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline