Lihat ke Halaman Asli

Desi Yuliani

Mahasiswa UIN Prof. K. H Saifuddin Zuhri Purwokerto

Pemanfaatan Limbah Plastik Melalui Pengelolaan Ecobrick Di Desa Pamijen, Bumiayu

Diperbarui: 18 Agustus 2024   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pamijen, Bumiayu (15 Agustus 2024)** --- Desa Pamijen di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, kini menjadi sasaran dengan kegiatan inovatifnya dalam menangani limbah plastik. Kegiatan bertajuk "Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik melalui Pengelolaan Ecobrick" ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat untuk ikut serta dalam upaya mengurangi efek negatif sampah plastik sekaligus memanfaatkan limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna.

Kegiatan ini diawali dengan edukasi kepada warga desa tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. Sosialisasi yang diadakan oleh Mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pamijen, mengedukasi warga tentang teknik pembuatan ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi dengan sampah plastik yang sudah dipotong kecil-kecil dan dipadatkan.

"Melihat sampah plastik yang semakin hari semakin banyak tentunya dikhawatirkan menjadi sebuah malapetaka dan mendatangkan banyak penyakit, maka dari itu kami berupaya untuk menanggulangi sampah tersebut dengan mencanangkan program ecobrik ini yang berawal dari ide salah satu anggota kelompok kami" ujar Izaaz Mu'Aafii, Koordinator Kelompok KKN Desa Pamijen.

Setelah Masyarakat teredukasi, Mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto lantas bergegas mencari sampah plastik dan sisa botol bekas yang ada disekitar Desa Pamijen maupun Desa tetangga. "Kami membagi anggota kelompok kami untuk mencari sampah plastik maupun botol bekas tadi dari siang sampai sore, lalu kami mencuci sampah dan botol tersebut dan memotong sampah plastik tersebut menjadi lebih kecil. Proses pengumpulan sampah sendiri sampai menjadi sebuah barang membutuhkan waktu sekitar kurang lebih seminggu" Tambahnya.

Hasil Nyata dari Gerakan Ecobrick

Dalam kurun waktu kurang lebih satu minggu, hasil dari kegiatan ini mulai terlihat. Wujud nyata dari ecobrik ini yaitu berupa tempat sampah yang nantinya akan diserahkan ke Desa untuk kemudian diletakan di salah satu TPQ di lingkungan sekitar Posko KKN UIN SAIZU Purwokerto. hasil ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Tantangan dan Dukungan Pemerintah

Meski antusiasme masyarakat cukup tinggi, kegiatan ini juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kesulitan dalam mengumpulkan sampah plastik dalam jumlah besar serta kurangnya alat dan bahan pendukung untuk mempercepat proses pembuatan ecobrick. Namun, Paraa mahasiswa berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan ini dengan memberikan fasilitas dan pelatihan yang lebih intensif.

Kepala Desa Pamijen, Bapak Subhan Mulidi S.E, menyatakan, "Kami sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Desa Pamijen sebagai desa yang Sejahtera, Elok dan Nyaman. Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan."

Harapan untuk Masa Depan

Untuk selanjutnya, kegiatan pemanfaatan limbah plastik melalui ecobrick di Desa Pamijen diharapkan bisa terus berlanjut dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Bumiayu. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Pamijen bisa menjadi pionir dalam gerakan lingkungan yang berbasis pada pengelolaan sampah yang kreatif dan bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline