Lihat ke Halaman Asli

Desi Rezki Amelia

Tertarik Islam dan Sejarahnya, Juga minat soal Pertanian dan Perikanan

Ikrimah bin Abu Jahal, Pembenci Islam yang menjadi Syuhada

Diperbarui: 11 Januari 2019   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillahirrahmaanirrahim. Rasa cinta muncul dari sebuah kekaguman. Kagum dengan sikapnya, kagum dengan pendiriannya dan kagum dengan segala hal yang dia sukai. Rasa kagum ini muncul karena semakin dalamnya kita mencari tahu sesuatu tentang dia. Mempelajari apa yang dia suka dan tidak suka, mempelajari cara berpakaian, mempelajari cara makannya, mempelajari cara dia berinteraksi dengan orang lain dst dst. Sehingga pernah kita dengar berita bahwa ada orang di luar negeri sana yang rela melakukan operasi plastik berkali kali demi mendapatkan wajah yang sama persis dengan idolanya. Tapi sebenarnya apakah dengan memiliki wajah (yang kalau dilihat lihat malah aneh) yang mirip dengan idola, lantas dia (idola) peduli?? bahkan mungkin dia (idola) menganggap fansnya ini sudah gila karena mau maunya operasi plastik sampai berkali kali demi sama seperti dia. Bahkan kasus seperti ini sudah dianggap kelainan jiwa. Karena terlalu berlebihan sekali dalam bersikap.

Disini saya akan berbagi sedikit sirah Sahabat Rasulullah SAW. Sosok sebenarnya yang patut kita idolakan setelah Rasulullah Saw tentunya. Dengan mencintai sosok mereka, kita akan lebih taat pada apa apa yang telah Allah perintahkan karena banyak keteladanan yang bisa kita petik dari perjuangan dan sejarah hidup mereka. Sosok ini adalah pendekar Rasulullah SAW. Beliau adalah Ikrimah bin Abu Jahal.

Ikrimah bin Abu Jahal adalah putra dari Abu Jahal yang merupakan pemimpin utama suku Quraisy yang paling membenci Rasulullah Saw. Ia tak henti menyiksa dan membuat makar terhadap islam dan pemeluknya melebihi orang musyrik lainnya. Bahkan Abu Jahal yang paling bersemangat mendorong kaum musyrikin untuk keluar menuju perang badar.

Sebelum berislam, Ikrimah juga seorang penentang islam garis keras. Ia adalah salah satu ksatria Quraisy yang dikagumi. Ia melakukan permusuhan terhadap islam secara sembunyi maupun terang terangan. Berbagai cara ia lakukan untuk melawan arus dakwah islam dan memerangi Rasulullah Saw. Ia menyiksa para sahabat dengan kejam dan menimpakan berbagai bentuk penderitaan pada mereka yang membuat hati ayahnya senang. Ketika Abu Jahal memimpin pasukan musyrik dalam perang badar, Ikrimah menjadi tangan kanan ayahnya. Namun, Abu jahal mati dalam peperangan meskipun Ikrimah membelanya habis habisan.

Ikrimah kembali ke Mekkah dengan membawa kesedihan yang mendalam. Ia meninggalkan bangkai ayahnya setelah Abdullah bin Mas'ud memotong kepala Abu Jahal dan membawanya pada Rasulullah Saw. Sejak saat itu, permusuhan Ikrimah terhadap islam semakin menjadi disebabkan ingin mebalas dendam terhadap kematian ayahnya. Setelah itu kepemimpinan Bani Makhzum beralih pada Ikrimah. Ikrimah bersama orang orang yang kerabatnya terbunuh, pergi menemui Abu Sufyan. Mereka menyusun rencana balas dendam. Kemudian mereka berangkat ke Madinah nersama 3000 prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan. Di sayap kanan pasukan ia menempatkan Khalid Ibnul Walid dan di sayap kiri Ikrimah bin Abu Jahal.

Ikrimah menuju Uhud bersama para wanita yang nantinya memberi semangat pada pasukan musyrikin dalam peperangan dan mengokohkan jiwa ksatria Quraisy. Peperangan berlangsung sengit. Hingga pasukan musyrikin kalah dan kaum wanita mereka lari ketakutan. Karena sebagian besar (40 orang) pemanah muslim melanggar perintah Rasulullah Saw dan turun untuk mengumpulkan harta rampasan perang, seketika itu juga situasi ini dimanfaatkan oleh pasukan musyrikin sehingga peperangan pun berbalik arah. Inilah kekalahan pertama yang menimpa kaum muslimin. Hari haripun berlalu. untuk kemudian Ikrimah ambil bagian dalam peperangan Ahzab dan peristiwa penaklukan Mekkah. 

Pada peristiwa penaklukan kota Mekkah, pasukan musrikin kalah dan Ikrimah salah satu orang yang berhasil melarikan diri. Dalam masa pelarian inilah, cahaya islam masuk ke jiwanya. Ketika itu, ia sedang menumpangi kapal. Tiba di tengah laut, datang ombak ganas yang hampir saja membalikkan kapal yang ia tumpangi. Saat itu juga, nakhoda beserta awak kapal berdoa pada Allah SWT agar diselamatkan dari bahaya ombak ini. Mereka berkata pada penumpang "serahkan diri kalian kepada Zat Yang Maha Esa karena sesungguhnya tuhan tuhan kalian tidak akan berguna sama sekali bagi kalian saat ini". Untuk beberapa saat, Ikrimah terdiam kemudian mengangkat pandangannya ke langit setelah ia menyadari bahwa tuhannya yang tuli yang telah ia sembah dengan ikhlas sepanjang hidupnya, tidak mempu melindunginya di laut. Setelah ia selamat sampai daratan, Ikrimah lari ke Yaman karena takut setelah menyadari bahwa ia berada diantara orang orang yang telah diizinkan oleh Rasullullah Saw untuk dibunuh.

Setelah penaklukan Mekkah, Istri Ikrimah yaitu Ummu Hakim menyatakan keislamannya dan memohon Rasulullah agar memaafkan kesalahan suaminya dan memberi jaminan keamanan, Rasul yang penuh kasih mengabulkan permintaannya.

InshaAllah akan berlanjut ke part 2 >>>> 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline