Banyak hal yang choirul lalui sebelum ia menjadi seorang prajurit tentara berpangkat sersan, itu semua tidak terlepas dari choirul menekuni dunia olahraga di bidang seni beladiri karate. Ia menekuni beladiri karate itu disaat choirul duduk di kelas 1 SMP, saat itu niat dari seorang anak SMP untuk mengikuti karate disamping untuk sehat ia juga berpikir untuk bisa membela diri dan menjaga orang-orang yg saya sayangi.
Awal mula perestasi choirul ketika ia duduk di kelas 3 SMP, pertama kali kejuaraan yang ia menangkan adalah kejuaraan Forki Sumatra Utara, saya berhasil menyabet mendali emas dan berlanjut ke tingkat nasional. Latihan pun semangkin rutin ia lakukan dan berlanjut sampai choirul duduk dibangku SMA ia berhasil mengikuti pertandingan diluar negeri, diantaranya di Malaysia, Thailand, dan terakhir di China, ketika itu choirul pun duduk dibangku kelas 3 SMA dan ia mulai bingung untuk menentukan langkah ia apakah terus berlanjut di pelatnas karate dengan semari kuliah atau ia harus mencoba untuk tes TNI. Pada saat akan berakhirnya masa Sekolah SMA choirul mengikuti kejuaraan nasional yaitu kejuaraan Nasional Panglima TNI dan berhasil merebut Juara 1 di kejuaraan tersebut .
Dan setelah saya kembali kedaerah disamping ia menunggu untuk mengikuti pelatnas karate untuk ke cina disitu juga ada pengumuman tes Masuk TNI Bintara Atlet, dimana pengumuman itu sangat membuat senang ia . Dan saya selalu beranggapan kalau masuk TNI haruslah menggunakan Uang, tanpa uang saya kira saya gak akan bisa menjadi seorang TNI. Tetapi itu semua terbantahkan oleh usaha dan perestasi yg ia kumpulkan disaat menjadi atlet di masa sekolah. Choirul berhasil mengikuti seleksi masuk TNI sampai tahap akhir dengan bermodalkan prestasi karate tanpa menggunakan uang sepeserpun, demikian cerita saya bisa mengejar cita-cita choirul menjadi seorang prajurit TNI dengan jalur prestasi karate yg saya ukir di masa sekolah.