Lihat ke Halaman Asli

Rintangan OKI dalam Berdiplomasi di Dunia Islam

Diperbarui: 18 September 2022   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah sebuah organisasi antar pemerintah, awal mula pembentukan OKI didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam, khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969.

OKI beranggotakan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dahulu OKI bernama Organisasi Konferensi Islam dah berubah menjadi Organisasi Kerjasama Islam pada 28 juni 2011 di Astana, Kazakhstan.

Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan pada masalah politik terutama masalah Palestina. Didalam perkembangannya OKI menjelma sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di seluruh dunia.

Organisasi kerjasama Islam bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kerja sama Islam di antara negara-negara anggota OKI.
  • Mengoordinasikan kerja sama antar negara anggota OKI.
  • Mendukung perdamaian dan keamanan internasional.
  • Melindungi tempat-tempat suci umat Islam.
  • Membantu perjuangan untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
  • Saat pertemuan tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan (KTT) ke-10 di Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk memulai upaya konkret dalam merestrukturisasi Sekretariat OKI, terutama pada empat aspek, yaitu perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan sumber daya manusia.
  • Dilandir dari kemenlu bawah OKI memiliki bebarapa rintangan yang di hadapi dalam menjalankan tujuannya yaitu isu terorisme yang telah menjadi perhatian utama, untuk mengatasi masalah terorisme terlihat antara lain pada The Extraordinary Session of the Islamic Conference of Foreign Ministers on Terrorism di Kuala Lumpur, Malaysia, 1-3 April 2002, yang menghasilkan Kuala Lumpur Declaration on International Terrorism.
  • Dalam deklarasi tersebut berisi menekankan posisi Negara anggota OKI dalam upaya untuk memerangi terorisme dan upaya untuk mengkaitkan Islam dengan terorisme. Adanya OKI diperlunkan untuk pembedaan antara kejahatan terorisme dan hak sah perlawanan rakyat Palestina untuk merdeka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline