Lihat ke Halaman Asli

Desinta IndriWahyuni

Mahasiswi Universitas Jember

Pengaruh Teori Lokasi terhadap Industri Pertanian Kopi Arabika Kabupaten Bondowoso

Diperbarui: 22 Maret 2021   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Melihat banyaknya pembangunan suatu wilayah yang mendapat dukungan dari komoditi pertanian dalam menyumbangkan pendapatan daerah tentunya sektor pertanian perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah daerah harus mampu mengelola sektor pertanian di wilayah dengan melihat keunggulan komoditi pertanian yang mampu menyumbang pendapatan daerah yang besar bagi wilayahnya. 

Pengembangan sektor pertanian kini mulai merambah dunia industri. Hal tersebut dikarenakan hasil produk pertanian kini tidak hanya sebatas dibiarkan mencapai tahapan menjadi bahan baku saja, namun kini hasil produk pertanian sudah mulai dikembangkan menjadi bahan jadi. Berdasarkan hal tersebut proses pengolahan sudah mulai membutuhkan faktor industri di dalam prosesnya. Segala bentuk proses bergesernya sektor pertanian ke dunia industri dapat menjadi indikasi adanya kegiatan pertanian industrial.

Perkembangan pertanian industrial kini menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan suatu wilayah. Pertanian industrial mampu memberi dampak terhadap kegiatan ekonomi wilayah. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan perencanaan lokasi industri pertanian dengan pertimbangan aspek ekonomi. Berikut aspek- aspek yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi pertanian industri.

  • Biaya Distribusi
  • Perbedaan bBiaya Tenaga Kerja
  • Keuntungan Aglomerasi
  • Konsentrasi Permintaan
  • Kompetisi Antar Wilayah
  • Harga Sewa Tanah

Aspek -- aspek tersebut juga berkaitan dengan adanya teori lokasi. Teori lokasi adalah  teori yang memaparkan pertimbangan pemilihan lokasi dalam menentukan letak kegiatan ekonomi, dimana dalam teori lokasi tersebut juga membahas kegiatan industri.

Teori lokasi menurut Von Thunen  yakni indikasi perbedaan  berbagai kegiatan pertanian ditentukan berdasarkan perbedaan sewa lahan. Harga sewa lahan yang mahal dipengaruhi karena terletak dekat dengan pusat pasar dan semakin rendah harga lahan apabila terletak jauh dari pusat pasar.

Setelah mengetahui aspek ekonomi dan teori lokasi yang dapat memepengaruhi penentuan loaksi industri pertanian, selanjutnya kita akan membahas studi kasus terkait industri pertanian Kopi Arabika di Kabupaten Bondowoso yang telah merambah mancanegara.

Kabupaten Bondwoso merupakan salah satu wilayah yang dikenal dengan sebutan Bondowoso Republik Kopi. Kopi mampu menjadi city baranding yang kuat bagi wilayah Kabupaten Bondowoso sejak ditetapkannya wilayah Bondowoso menjadi Bondowoso Republik Kopi pada tahun 2016. Kopi mampu menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi dalam menyumbangkan pendapatan bagi Kabupaten Bondowoso. 

Sebagai komoditi unggulan yang prospektif di Kabupaten Bondowoso tentunya hal tersebut didukung dengan kondisi geografi Kabupaten Bondowoso yang didominasi oleh dataran tinggi, sehingga wilayah perbukitan atau dataran tinggi tersebut mampu menjadi lahan yang tepat dan potensial sebagai tempat perkebunan Kopi.

Kabupaten Bondowoso yang memiliki julukan Bondowoso Republik Kopi juga didasari dengan keberadaan 34 perkebunan milik industri PTPN XII. Letak industri PTPN XII Nusantara terletak di Kecamatan Sempol. Letak budidaya komoditas kopi Kabupaten Bondowoso juga dilakukan di daearh dataran tinggi, lebih tepatnya di Kecamatan Sempol. 

Berdasarkan hal tersebut kajian teori lahan dan letak industri pertanian Kopi Arabika ditentukan berdasarkan letak lahan yang dekat dengan tempat pengolahan hasil peoduk pertanian. Bila dilihat letak perkebunan kopi yang dekat dengan tempat pengolahan produk hasil pertanian kopi maka harga sewa lahan terbilang cukup murah karena jauh dari pusat pasar namun dekat tengan tempat pengolahan komoditas kopi sehingga tidak adanya biaya distribusi ganda dalam proses pengolahan produk buah kopi. 

Biaya distribusi yang cukup besar terjadi pada saat proses distribusi produk bahan baku kopi menuju pasar.  Sehingga berdasarkan teori Von Thunen yang mampu di tekan dan di minimalisirkan dalam industri pertanian Kopi Arabika yakni adalah biaya sewa lahan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline