Hari Raya Idul Fitri, merupakan suatu kesempatan yang ditunggu oleh semua kaum muslim di seluruh belahan dunia di mana pun mereka berada.
Hiruk-pikuk yang selalu terjadi secara berulang di setiap tahunnya menjelang lebaran adalah antusiasnya para pemudik. Ini merupakan saat-saat yang paling ditunggu oleh para perantau.
Di minggu terakhir bulan Ramadan ini, memang menjadi saat yang paling dinanti untuk segera bertualang menuju ke kampung halaman, dan berkumpul kembali bersama keluarga tercinta menyambut hari Raya.
Beragam transportasi dimanfaatkan oleh sejumlah pemudik untuk menuju ke kampung halaman. Salah satunya, melalui jalur udara menggunakan pesawat terbang.
Sekitar pukul 09.00 WITA, saya sudah berada di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Bandara yang berlokasikan di Jalan Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan ini telah beroperasi sejak tahun 1997 silam.
Sepanjang mata memandang, suasana di dalam bandara tampak begitu ramai. Begitu pula dengan gerai-gerai yang berada di dalam bandara yang telah diramaikan oleh para penumpang burung besi.
Suasana padat merayap mulai terasa memasuki arus mudik lebaran, antusias yang tinggi mulai terlihat. Begitu pula dengan koper dan ransel, keduanya bagaikan sahabat yang tidak bisa terpisahkan di antara para penumpang.