"Aku ingin menanyakan bagaimana harimu dan memberi tahu bahwa aku sangat merindukanmu," Raja Lee Gon.
Ketika dua dunia telah terbuka, sebuah dimensi mampu menebus peradaban lampau, dan peradaban modern secara bersamaan.
Patahan manpasikjeok (seruling yang menghilangkan kesulitan, menjauhkan musuh, dan membawa perdamaian dunia) telah menjadi saksi bisu atas kejadian tersebut. Di mana perjalanan waktu mulai terjadi, pintu menuju ke dunia paralel mulai terbuka.
Rentan waktu yang berbeda di antara kehidupan kerajaan dan kehidupan modern, membuat aktivitas yang terjadi di dua dimensi ini tidaklah sama.
Namun, para penduduk yang berada di dua peradaban yang berbeda ini, memiliki wajah yang sama dan usia yang bisa dikatakan sama. Meskipun kedua peradaban ini berjalan pada rentan waktu yang sangat jauh berbeda.
Kisah perjalanan waktu ini akan dikupas lebih dalam lewat sebuah novel The King: Eternal Monarch, yang dikarang oleh seorang penulis naskah drama bernama Kim Eun-Sook, yang lahir pada tahun 1973 dan juga merupakan penulis naskah dari drama yang begitu fenomenal, yakni Descendants of the Sun.
Novel The King: Eternal Monarch oleh Kim Eun Sook, Story Culture Kim Sun Yeon telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak menjadi dua novel, yang terdiri bagian ke-1 yang berjumlah 256 halaman dan bagian ke-2 yang berjumlah 292 halaman.
Sebuah petualangan yang tidak terduga sebelumnya akan terjadi. Dan mulai membawa para pembaca menyusuri peradaban yang ada di Kerajaan Corea serta Republik Korea. Dalam satu waktu secara bersamaan, dua dimensi dapat terbuka dan dapat dijelajahi.