Rebound relationship, ketika gagal move on menjadi salah satu penyebabnya. Adakah solusi terbaik untuk menghindari ini agar tidak mudah terjebak di dalamnya?
Move on, dua kata yang lebih dominan ditujukan kepada para penduduk bumi yang sedang diterpa perasaan galau akan urusan cintanya, terkhusus para kawula muda yang sedang diserang badai asmara.
Kata tersebut berkumandang juga dikarenakan adanya sebab. Kemungkinan terbesar bisa disebabkan karena broken heart ataupun break up yang harus terjadi di antara keduanya.
Apabila hal tersebut terjadi, mau tidak mau yang bersangkutan harus bisa mengibarkan bendera move on. Semua itu dilakukan demi kebaikan yang bersangkutan.
Dampak yang dihasilkan dari proses gagal move on ini tidaklah main-main, salah satunya, bisa menciptakan rebound relationship, atau yang lebih umum dikenal sebagai pola pelampiasan cinta saat belum move on dari mantan pacar.
Menurut psychology today, rebound relationship dapat terjadi ketika seseorang yang berkencan dengan orang baru tanpa sepenuhnya melupakan mantannya.
Sedangkan menurut Mary C. Lamia Ph.D, seorang psikolog klinis dan psikoanalis yang menulis untuk psychology today, bahwa rebound relationship diyakini mengambil ruang yang ditinggalkan oleh hubungan sebelumnya.
Ada berbagai macam faktor yang membuat seseorang yang telah break up berada di fase kesulitan move on, bahkan bisa menyentuh level gagal move on.