Low connection, dua kata yang mampu membuat para penikmat jaringan internet masuk ke dalam ujian kesabaran, apabila tidak mampu mengendalikannya, bukan tidak mungkin, bila emosi akan membludak bagaikan bom atom. Benarkah hal demikian bisa terjadi?
Di era digital seperti sekarang ini, akses akan kebutuhan internet sudah menjadi makanan sehari-hari, apapun itu akan berkaitan dengan internet.
Mau melakukan komunikasi (mengirimkan pesan ataupun melakukan panggilan telepon) juga menggunakan internet, mencari informasi terupdate juga menggunakan internet.
Tidak ketinggalan, ngepoin hidup orang lain juga harus menggunakan internet, yakni, melalui perantara media sosial.
Perkembangan dunia internet dengan jangkauan yang lebih luas selalu berkembang di setiap tahunnya.
Perbedaan yang nyata, selalu hadir di setiap generasi, mulai dari generasi tradisionalis hingga generasi alpha seperti sekarang ini, dampak kemajuan era digital begitu terasa.
Salah satu penggunaan jaringan internet yang sudah sangat umum digunakan oleh masyarakat dunia adalah WiFi, dan ini merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi.
Ada sebagian besar dari penduduk planet ini yang mengenal WiFi sebagai akronim dari "Wireless Fidelity", padahal faktanya, ini bukanlah akronim dari kata WiFi.
Istilah WiFi sendiri untuk pertama kalinya dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999.
Kurang lebih sudah 22 tahun WiFi berjaya dan berjalan mengitari bumi ini hingga sekarang. WiFi dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi bernama Interbrand Corporation.